Pelantar Senggarang Nyaris Roboh, Begini Respon Pemerintah Kota Tanjungpinang 

Pelantar Senggarang Nyaris Roboh, Begini Respon Pemerintah Kota Tanjungpinang 

Kondisi pelantar Senggaran, Kota Tanjungpinang. (Foto: Prokopim)

Tanjungpinang, Batamnews - Pelantar Senggarang, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau yang merupakan hasil swadaya masyarakat dan Pemerintah, hampir roboh akibat kondisi yang semakin memburuk. 

Pelantar yang sering disebut sebagai pelantar Buton ini masih aktif digunakan oleh warga setempat, menjadi jalur utama penyeberangan menuju pelantar 1 Tanjungpinang.

Warga yang menggunakan pelantar tersebut setiap hari, mengungkapkan bahwa pelantar ini menjadi vital saat air surut. 

"Masih kita gunakan setiap hari, bisa dibilang ini pelantar utama karena kalau air surut cuma pelantar ini yang bisa dipakai," kata Gito. Pelantar ini juga sering menjadi sarana penyeberangan bagi sejumlah siswa atau pelajar menuju Tanjungpinang.

Baca juga: Tanjungpinang Fest dan Empat Event Pariwisata Kepulauan Riau Masuk KEN 2024

Namun, kekhawatiran muncul seiring dengan kondisi pelantar yang semakin memburuk. Meskipun upaya perbaikan sudah diajukan dalam setiap musrenbang setiap tahun, belum ada perbaikan yang signifikan dari pemerintah. 

Pada tahun 2024, Pj Wali Kota Tanjungpinang turun langsung untuk meninjau kondisi pelantar ini. 
Penjabat (Pj.) Wali Kota Tanjungpinang, Hasan, bersama dengan kepala beberapa dinas terkait seperti Bappelitbang, PUPR, Perkim, Dinas Perhubungan, dan Dinas Pariwisata, melakukan peninjauan lokasi Pelantar Senggarang pada Senin, 29 Januari 2024.

Hasan menyatakan bahwa pemantauan dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat pengguna. 

"Bersama dinas terkait kita mengecek kondisi pelantar seperti tiang-tiang beton penyangga pelantar agar masyarakat pengguna merasa aman dan demi keselamatan," ucapnya.

Perbaikan pelantar dianggap sebagai prioritas karena pelantar ini merupakan jalur keluar masuk warga Senggarang yang menggunakan transportasi laut sehari-hari. 

Baca juga: Resmi Diresmikan! Anjung Cahaya, Tempat Kuliner Unik di Tepi Laut Tanjungpinang

"Kita akan usulkan dan mudah-mudahan dapat terrealisasi di tahun depan. Namun sebelumnya perlu dikaji dan melakukan perhitungan anggaran biaya untuk perbaikannya," sebut Hasan.

Awalnya, pelantar Senggarang dibangun atas kerja sama Pemerintah dan swadaya masyarakat sekitar. 
"Dengan kerjasama dan kekompakan warga, sebagian pembangunan pelantar merupakan hasil swadaya dari masyarakat. Hal tersebut tentu mempercepat pembangunan dan penyelesaiannya,” sambung Hasan.

Pemerintah menegaskan komitmen mereka untuk terus berupaya melakukan perbaikan dan pembenahan demi kesejahteraan masyarakat. 

"Perbaikan dan pembenahan dilakukan disegala sektor, fasilitas umum, objek wisata, kawasan kuliner, termasuk menjaga kebersihan lingkungan. Dengan begitu diharapkan masyarakat merasa nyaman dan diharapkan berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews