Ornamen Cagar Budaya Masjid Jami’ Air Tiris Disambar Petir, Butuh Anggaran Rp 100 Juta untuk Perbaikan

Ornamen Cagar Budaya Masjid Jami’ Air Tiris Disambar Petir, Butuh Anggaran Rp 100 Juta untuk Perbaikan

Ornamen hias pada kemuncak atap Masjid Jami’ Air Tiris mengalami kerusakan setelah dihantam petir pada Selasa, 23 Januari 2024, sekitar pukul 20.30 WIB. (Foto: istimewa)

Pekanbaru, Batamnews - Ornamen hias pada kemuncak atap Masjid Jami’ Air Tiris mengalami kerusakan setelah dihantam petir pada Selasa, 23 Januari 2024, sekitar pukul 20.30 WIB.

Kerusakan yang ditemukan berupa keretakan pada bagian ornamen kayu dari hulu ke bagian puncak ornamen, dan serpihan kayu dari kerusakan tersebut tersebar di lingkungan masjid dan atap rumah masyarakat hingga jarak 10 meter. 

Pihak Dinas Kebudayaan Provinsi Riau ketika mendapat laporan segera melakukan pengecekan ke lokasi dan melihat langsung kerusakan yang diakibatkan musibah petir tersebut. Tindakan ini dilakukan terkait Masjid Jami’ Air Tiris yang juga berstatus Cagar Budaya Provinsi Riau Tahun 2017. 

Baca juga: Pencurian Railing Jembatan Siak II, Satker PJN Riau Segera Ganti dengan yang Baru

“Kita mendapat laporan dari Pak Nazarudin selaku ketua masjid bahwa ornamen hias di kemuncak atap masjid ada yang retak bahkan pecah. Sudah dilakukan survey dengan didampingi Disbudpar Kampar dan ketua Masjid Jami’.Air Tiris,” ungkap Kadisbud Riau Raja Yoserizal Zen kepada wartawan, Kamis, 25 Januari 2024.

Disampaikan Raja Yose, dari keterangan pihak masjid bahwa petir juga mengakibatkan soundsystem dan kipas angin masjid tidak berfungsi. 

Khusus dalam hal penanggulangan kerusakan dan penggantian ornamen, diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar 82 juta rupiah, dan jika ditambahkan dengan alat penangkal petir atau grounding, maka membutuhkan anggaran sekitar 100 juta rupiah. 

“Langkah awal dalam upaya penanganan kerusakan, tim Disbud provinsi mendorong agar pengurus masjid mengajukan surat permohonan kepada tiga instansi terkait, dalam hal ini Pemkab Kampar, Pemprov Riau dan BPK Wilayah IV,” terang Kadisbud Yose. 

Baca juga: Kurangi Risiko Banjir, PLTA Koto Panjang Turunkan Spillway Gate

Selain itu, sebutnya lagi, diusahakan pula dana CSR PT Telkom yang memiliki tower berhampiran dengan bangunan masjid. Hal ini untuk membuka sebanyak-banyaknya pihak mana yang siap dengan anggaran tersedia. 

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IV, Jumhari, juga langsung merespon laporan Kadisbud Riau walaupun baru secara lisan laporan tersebut disampaikan. Dijadwalkan pada Sabtu, 27 Januari 2024, pihak Disbud Riau bersama pihak BPK Wilayah IV akan turun ke lokasi untuk melakukan tinjauan kembali sebelum melakukan langkah-langkah strategis selanjutnya. 

"Insya Allah hari Sabtu ini tim dari BPK Wilayah IV akan turun ke lokasi untuk memastikan apa saja yang terkena petir itu,” tutup Raja Yose.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews