Beda Pendapat Gubernur Kepri dan Wawako Batam Soal Tampung Pengungsi Rohingya di Pulau Galang

Beda Pendapat Gubernur Kepri dan Wawako Batam Soal Tampung Pengungsi Rohingya di Pulau Galang

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dan Wawako Batam, Amsakar Achmad. (Foto: dok.Batamnews)

Batam, Batamnews - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, menyatakan penolakannya terhadap opsi pemindahan pengungsi Rohingya ke Pulau Galang, Kota Batam. 

Dalam pernyataannya pada 16 Desember 2023, Ansar menunggu arahan resmi dari pemerintah pusat dan menekankan perlunya penjelasan yang lebih mendalam apabila pemindahan ke Galang diputuskan.

Namun, sambil menunggu instruksi lebih lanjut, Ansar menggarisbawahi perlunya penjelasan dari pemerintah pusat apabila opsi pemindahan ke Galang diputuskan. Ia menyoroti kebutuhan bantuan warga lokal di Kepri yang masih terlihat signifikan, terutama melalui media sosial.

"Saya menunggu petunjuk dari pusat. Namun, kalau ditanya pribadi, saya menolak pemindahan tersebut," ujar Ansar. 

Baca juga: Pekanbaru Tunggu Keputusan Pusat Terkait Penampungan Pengungsi Rohingya

Dirinya juga masih menunggu alasan dari pemerintah pusat kenapa Pulau Galang yang menjadi pilihan untuk para pengungsi Rohingya itu. Apalagi sudah tersebar di media sosial tentang pengungsi Rohingya tersebut.

"Saya ingin pemerintah pusat menjelaskan mengapa keputusan itu diambil, mengingat masih banyaknya warga Kepri yang membutuhkan bantuan," sebutnya.

Sedangkan mengenai adanya surat dari UNHCR atau dari pemerintah pusat terkait Batam sebagai tempat pengungsian bagi Rohingya, dia menegaskan bahwa hingga saat ini surat tersebut tidak ada dan belum dikeluarkan oleh pemerintah pusat.

Di sisi lain, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menyatakan kesiapannya jika kebijakan pemindahan tersebut menjadi keputusan resmi pemerintah pusat.

Baca juga: Respons Wawako Amsakar Soal Tampung Pengungsi Rohingya di Pulau Galang: Kita Siap!

"Dalam struktur pemerintahan, pemerintah daerah adalah pelaksana kebijakan di lini terdepan. Jika pemerintah pusat memutuskan Batam sebagai tempat penampungan, kami siap melaksanakannya," ujar Amsakar pada Rabu, 6 Desember 2023.

Amsakar menegaskan kesiapan Batam sebagai tempat penampungan berdasarkan pengalaman penanganan pengungsi Vietnam di masa lalu. Selain itu, keberadaan Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) di Pulau Galang juga menjadi pertimbangan karena pengalaman penanganan pandemi COVID-19.

Pernyataan Amsakar menekankan bahwa Batam siap menampung pengungsi Rohingya dengan alasan kemanusiaan. "Ini adalah tanggung jawab kemanusiaan dan kesediaan kami untuk turut serta membantu masalah kemanusiaan di tingkat internasional," tambahnya.

Dalam konteks sejarah kemanusiaan Indonesia, Amsakar mempertegas bahwa Indonesia telah berperan besar dalam menangani masalah kemanusiaan dunia. Dengan demikian, keputusan Batam untuk menampung pengungsi Rohingya dianggap sebagai kontribusi yang signifikan dalam menjawab tantangan kemanusiaan global.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews