Malaysia Larang Kapal Berbendera Israel untuk Berlabuh di Laut Mereka

Malaysia Larang Kapal Berbendera Israel untuk Berlabuh di Laut Mereka

Kapal Kargo

Malaysia, Batamnews - Sekitar 20 lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Malaysia secara resmi menyatakan dukungan mereka terhadap keputusan pemerintah Malaysia yang memutuskan untuk tidak lagi menerima kapal dengan bendera Israel memasuki negara ini secara segera. 

Keputusan ini mendapat dukungan penuh dari Majelis Konsultasi Organisasi Islam Malaysia (Mapim), Organisasi Kesejahteraan Rakyat Sejagat (Sejagat), Persatuan Cinta Gaza Malaysia, Muslim Care, dan Angkatan Belia Islam Malaysia (Abim).

Presiden Mapim, Mohd Azmi Abdul Hamid, yang juga mewakili LSM-LSM tersebut, menyatakan bahwa mereka sepenuhnya mendukung keputusan Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim. 

Baca juga: Penyelidikan Kartel Harga Tiket Ferry Batam-Singapura oleh KPPU Berlanjut

Ia menggambarkan tindakan Malaysia ini sebagai konsisten dengan sikap negara dalam mendukung perjuangan Palestina.

"Saya dan LSM Malaysia bangga, kita dapat bergerak dan mengangkat isu Palestina dengan restu pemerintah. Rakyat Malaysia, yang beragam etnis dan agama, mendukung pendirian ini karena isu ini adalah isu kemanusiaan," katanya kepada Bernama di Kementerian Transportasi.

Sebelumnya, Mohd Azmi bersama beberapa perwakilan LSM menyerahkan memorandum dukungan kepada perwakilan Kementerian Transportasi. 

Keputusan pemerintah Malaysia untuk tidak lagi menerima kapal dengan bendera Israel dan melarang pengangkutan kargo ke Israel di pelabuhan Malaysia diumumkan oleh Perdana Menteri Anwar Ibrahim hari ini sebagai tanggapan terhadap tindakan Israel yang dianggap melanggar prinsip dasar kemanusiaan dan hukum internasional melalui pembantaian dan kekejaman terus-menerus terhadap warga Palestina.

Baca juga: Jadwal dan Harga Tiket Kapal Roro Jakarta-Batam-Belawan Terbaru

Presiden Sejagat, Syed Sheikh Alattas Syed Hassan, menyambut baik tindakan tegas pemerintah Malaysia dan menyatakan keyakinannya bahwa rakyat Malaysia akan mendukung keputusan ini.

"Insya-Allah, kita mendukung, dan rakyat Malaysia akan mendukung keputusan ini," katanya.

Menurut laporan media internasional, sejak pecahnya konflik pada 7 Oktober lalu hingga saat ini, setidaknya 17.177 penduduk Palestina termasuk 7.112 anak-anak telah tewas, sementara 46.000 lainnya mengalami luka-luka.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews