BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Termasuk di Kepulauan Riau 

BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Termasuk di Kepulauan Riau 

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati

Jakarta, Batamnews - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan kepada masyarakat terkait potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi pada Jumat, 24 November 2023. 

Menurut informasi dari laman resmi BMKG di Jakarta, sejumlah daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat dengan kecepatan lebih dari 50 milimeter dan angin kencang dengan kecepatan lebih dari 45 kilometer per jam.

Daerah yang harus mewaspadai potensi hujan lebat meliputi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. 

Baca juga: Tanjungpinang Dalam Jepitan Cuaca Ekstrem Hari Ini, Hujan Petir Hingga Ringan Seharian

Selain itu, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua juga berpotensi mengalami hujan lebat.

BMKG juga mencatat potensi terjadinya angin kencang yang dapat mencapai lebih dari 45 kilometer per jam di Aceh, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan.

Dalam peringatannya, BMKG juga menyebutkan bahwa sejumlah daerah, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta berpotensi mengalami badai atau hujan disertai kilat dan petir.

Baca juga: Cara Daftar Jadi Pendamping Lokal Desa Tahun 2023, Termasuk Desa di Kepualaun Riau

Peringatan ini datang setelah Indonesia mengalami periode kekeringan yang panjang. Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, tahun 2023 telah menjadi tahun terpanas dalam sejarah pencatatan iklim global. 

Meski demikian, Dwikorita menyatakan bahwa Indonesia masih relatif aman karena kondisi geografisnya yang lembab dan dikelilingi oleh samudera yang luas.

Namun, Dwikorita menambahkan bahwa perlu waspada terhadap dampak gaya hidup yang dapat menyebabkan kekeringan lokal. Dia juga mengingatkan bahwa fenomena El Nino dapat meningkatkan risiko kekeringan selama beberapa bulan. 

Sisa kemarau panjang akibat El Nino juga meningkatkan potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), terutama di daerah seperti Nusa Tenggara Timur (NTT).


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews