Mengenal Obat-obatan Tradisional dari Suku Darat di Pulau Rempang Batam

Mengenal Obat-obatan Tradisional dari Suku Darat di Pulau Rempang Batam

Seorang warga suku darat Rempang memperlihatkan salah satu tumbuhan yang bisa dijadikan obat. (Foto: Asrul/Batamnews)

Batam, Batamnews - Di Pulau Rempang Cate, Kecamatan Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), terdapat suku darat yang hampir punah, dengan hanya tersisa sekitar 10 Kepala Keluarga (KK). 

Meskipun jumlah mereka sedikit, suku darat ini memiliki pengetahuan unik tentang obat-obatan alam yang mereka dapatkan dari lingkungan sekitar untuk menjaga kesehatan mereka, terutama saat menghadapi penyakit.

Fatimah, salah satu anggota masyarakat suku darat, mengungkapkan bahwa mereka telah mewarisi pengetahuan dari nenek moyang mereka tentang penggunaan tumbuh-tumbuhan sebagai obat. Salah satu contoh yang diungkapkan oleh Fatimah adalah penggunaan akar ilalang. 

Baca juga: Tamadun Melayu Semarak Hari Jadi Ke-20 Lingga Resmi Digelar, Tampilkan Beragam Pertunjukan Budaya

Mereka menggunakan akar ilalang untuk mencegah panas dalam dan sebagai obat saat mengalami demam. 

"Akar ilalang ini dibersihkan dulu, kemudian direbus dengan air, kalau sudah masak kami kasi minumlah anak-anak disini," ujarnya.

Dirinya juga mengungkapkan, di samping menggunakan akar ilalang, suku darat ini lebih cenderung memilih pengobatan alami yang memiliki rasa pahit, namun telah diwariskan oleh nenek moyang mereka. Mereka dengan tegar menolak mengonsumsi obat-obatan modern, meskipun dapat dengan mudah memperolehnya.

"Kami tak pernah minum obat dokter, obat-obat yang pahit itulah yang kami minum, yang alami," tambahnya.

Baca juga: Mengulik Sejarah Uang Rupiah Kepulauan Riau yang Kini Terpajang di Museum Bank Indonesia

Windi, salah satu anggota suku darat lainnya, mengungkapkan penggunaan berbagai jenis dedaunan sebagai obat, salah satunya adalah daun setada. Daun setada telah terbukti efektif dalam proses penyembuhan bengkak pada tubuh serta mengurangi pembengkakan pada bisul.

"Saya dulu pernah bengkak gitu bang, jadi caranya biar ilang pakai daun setada inilah, dingin daun ini bang," sebut dia.

Hal yang menarik adalah bahwa konsumsi masyarakat suku darat ini yang masih bergantung pada alam serta aktivitas mereka yang selalu berhubungan dengan alam membuat mereka terlihat segar dan sehat. Mereka tetap mempertahankan pengetahuan nenek moyang mereka tentang obat-obatan alam, sehingga tradisi ini terus dilestarikan di tengah tantangan masa kini.

Kisah suku darat di Pulau Rempang Kota Batam ini memberikan wawasan tentang kekayaan pengetahuan tradisional yang dapat diambil sebagai contoh dalam menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan alam sekitar kita.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews