Pak Gubernur, Desa Wisata Pulau Benan di Lingga Butuh Listrik 24 Jam

Pak Gubernur, Desa Wisata Pulau Benan di Lingga Butuh Listrik 24 Jam

Pantai di Pulau Benan, Kabupaten Lingga, Kepri. (Foto:Instagram/@aprilyaeka)

Lingga, Batamnews - Desa Wisata Pulau Benan yang terletak di Kecamatan Katang Bidare, merupakan gerbang masuk ke Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri). Pulau ini menjadi salah satu destinasi wisata populer di Negeri Bunda Tanah Melayu.

Namun sayangnya, meskipun menjadi salah satu destinasi wisata yang kerap dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara, pulau ini belum ditunjang dengan keberadaan listrik 24 jam. Padahal, di pulau ini juga telah terdapat resort-resort yang menawan.

Camat Katang Bidare, Kimat Awal mengatakan, pihaknya juga telah mendapatkan keluhan dan masukan dari masyarakat Desa Benan terkait listrik tersebut. Pihaknya pun saat ini sudah mendiskusikan permasalahan listrik PLN bersama internal kecamatan.

"PLN kami hanya 14 jam, maka dari itu ada usul dari masyarakat masih banyak kebutuhan yang belum optimal, seperi resort di Benan, karena kalau listrik dihidupkan di resort itu, listrik tidak bisa normal, hidup mati lampunya. Jadi kekurangan daya," kata dia kepada Batamnews, kemarin.

Baca juga: Sagu Lenggang, Makanan Tradisional dari Lingga yang Nikmat dan Unik

Akibat dari kondisi tersebut, masyarakat mengajak pihak kecamatan agar dapat mengupayakan ke tingkat yang lebih tinggi, baik itu langsung ke Gubernur Kepri ataupun pihak PLN Tanjungpinang.

"Selama ini memang kami berharap, karena Benan ini merupakan daerah strategis, banyak yang perlu dioptimalkan, seperti tower, radio, pemerintah kecamatan, pelayanan puskesmas, semua membutuhkan PLN. Sementara daya kita tidak cukup," ucapnya.

Kimat menjelaskan, jika seandainya resort di Benan juga menggunakan listrik PLN yang saat ini ada, daya listrik yang tersedia tidak mencukupi. Maka perlu listrik 24 jam sesuai program pusat dimana pusat kecamatan wajib 24 jam. Pulau Benan sendiri merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Katang Bidare.

"Kemarin kami pernah menyampaikan juga, bahwa kendala yang membuat tidak bisa 24 jam itu, karena masih ada desa-desa yang belum terang, seperti Desa Mensanak, Pulau Duyung, hingga Pulau Bukit. Tapi alhamdulillah sekarang semua desa sudah mulai optimal, sudah terang. Makanya kami minta kalau bisa 24 jam lah," harap mantan Camat Senayang ini.

Baca juga: Wabup Lingga Neko: Permasalahan Air Bersih di Senempek Harus Segera Dituntaskan

Listrik di Pulau Wisata Benan saat ini hanya hidup dari pukul 5 sore hingga 7 pagi. Sementara itu, selain untuk menerangi malam hari, pelayanan listrik juga dibutuhkan untuk pelayanan di siang hari, seperti perkantoran, hingga pelayanan kesehatan.

Terlebih saat adanya kunjungan wisatawan ke Pulau Benan. Suasana siang hari yang cukup panas, membuat mereka selalu memberikan keluhan akibat sulitnya mendapatkan akses PLN di resort.

"Apalagi tamu yang datang ke sini, pada siang hari kondisi kita kondisi panas. Kita tidak bisa optimalkan genset kita, karena tidak mampu. Karena kita selama ini banyak komplen dari pihak swasta dari pelaku usaha menjerit akibat kondisi ini," ujarnya.

Jika PLN 24 jam sudah masuk ke Benan, Kimat percaya akan mampu menarik investor untuk berinvestasi di Benan, baik sektor pariwisata maupun pabrik es yang menjadi kebutuhan nelayan wilayah pulau.

"Harapan kami permasalahan listrik ini bisa teratasi. Kalau listrik sudah ada, kami yakin pihak perbankan akan dapat membuka akses kesini, minimal mesin ATM. Karena banyak wisatawan yang datang kesini tidak bawa uang cash," pungkas Kimat.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews