BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Kasus Wayan Mirna Salihin (27), yang yang tewas usai meminum kopi di Kafe Olivier, Grand Indonesia awal Januari 2016 lalu, masih misteri.

Polisi masih terus melakukan sejumlah penyelidikan dan mencari barang bukti. Meski sudah melewati serangkaian penyelidikan, Polda Metro Jaya belum mau terlalu terbuka kepada media.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti menuturkan, tidak semua yang diperoleh penyidik, bisa dibeberkan ke media atan publik.

Krishna khawatir, jika dia terlalu terbuka, potensial suspect (tersangka potensial) bisa melakukan antisipasi dengan membuang barang bukti.

"Ya, kami tidak bisa sampaikan semua dong. Anda tahu siapapun membaca, siapapun memantau, kalau saya terbuka terus dibaca orang dan jadi opini, polemik dan yang lebih parah potensial suspect bisa melakukan antisipasi dan sebagainya," ujar Krishna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis, 21 Januari 2016.

Dia pun mengungkapkan, pihaknya tidak mengarahkan pada satu orang dalam kasus ini.

"Misal si A atau B saja. Siapa saja yang nanti alat buktinya ada, kami akan lakukan dalam gelar perkara dan ditetapkan siapa tersangkanya dan terduga pelakunya," ucapnya.

Saat ini, lanjut Krishna, pihaknya masih memeriksa beberapa saksi-saksi.
"Jadi jangan kalian paksa apa itu isinya (isi pemeriksaan). Isinya kan untuk penyelidikan, nanti dibuka ke pengadilan. Kami sudah banyak dapat keterangan. Tidak semua kami buka," ujarnya.

Dia pun mempersilakan siapapun yang beropini mengenai kasus Mirna. Namun, faktanya nanti akan dibuka semua di Pengadilan.

"Jadi para pengamat-pengamat yang berselenting opinion itu boleh saja, tapi kan faktanya ada di kami, nanti di Pengadilan akan terbuka lebar pada waktunya," kata dia.

sumber: viva.co.id

[snw]