Lemhannas Sebut Pemilu 2024 Indonesia Akan Dipengaruhi Teknologi dan Media Sosial, Terutama AI

Lemhannas Sebut Pemilu 2024 Indonesia Akan Dipengaruhi Teknologi dan Media Sosial, Terutama AI

Lemhanas sebut pemilu 2024 bakal dipengaruhi oleh media sosial dan AI (foto fokusindonesia)

Batam, Batamnews -  Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) telah mengidentifikasi adanya perkembangan baru yang akan memengaruhi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Indonesia, terutama dalam hal pemanfaatan teknologi dan media sosial. 

Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto, menyampaikan penilaiannya dalam konferensi pers dengan tema "Menuju Kematangan Demokrasi Indonesia" yang diadakan di kantor Lemhannas, Jakarta, pada Senin (18/9/2023).

Andi Widjajanto mengungkapkan, "Hal lain yang kami amati dari karakter Pemilu 2024 adalah ini juga akan menjadi pemilu teknologi atau pemilu digital, terutama dalam penggunaan media sosial. Kami sudah merasakannya sejak tahun 2014, dan pengaruhnya juga terasa pada tahun 2019."

Baca juga: Mentri Pertahanan Singapura: Tidak Ada Niat Jahat dalam Insiden Helikopter Malaysia Masuk Wilayah Udara Singapura

"Namun, dalam Pemilu 2024, kami meramalkan akan muncul hal baru yang berbeda dengan tahun 2019, terutama berkaitan dengan penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). AI dapat digunakan oleh partai politik, calon anggota legislatif, dan kandidat presiden untuk mengelola kampanye mereka, merancang strategi, mengelola substansi pesan kampanye, termasuk bermain di media sosial," lanjutnya.

Menurut Andi, Lemhannas juga mengawasi munculnya platform-platform baru belakangan ini, seperti TikTok dan platform X yang dikembangkan oleh Elon Musk yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

"TikTok telah menjadi sangat berpengaruh. Twitter telah diganti dengan platform X yang masih mengalami perubahan. Tampaknya peran Meta tidak akan signifikan dalam Pemilu 2024," ungkap Andi.

Baca juga: Pengurus Nasional AMSI 2023-2027 Terbentu: Berikut Susunan Pengurus Baru

Lebih lanjut, Andi menjelaskan bahwa salah satu fokus kajian Lemhannas adalah tentang penggunaan platform-platform ini dalam konteks Pemilu di Indonesia dan Amerika Serikat. Terlebih lagi, Pemilu di Indonesia akan berlangsung pada Februari 2024, beberapa bulan sebelum Pemilu di Amerika Serikat pada November 2024.

"Ada kemungkinan bahwa platform-platform ini sedang mempersiapkan infrastruktur mereka tidak hanya untuk Pemilu di Indonesia, tetapi juga untuk Pemilu di Amerika Serikat pada November 2024," kata Andi.

"Atau dengan kata lain, Pemilu Februari 2024 di Indonesia dapat dijadikan eksperimen untuk menguji kematangan platform-platform tersebut, yang nantinya akan digunakan secara luas dalam Pemilu Amerika Serikat pada November 2024," tambahnya.  


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews