Air Minum Mati Bertahun-tahun, Warga dan Ibu-ibu di Tanjungpinggir Batam Gelar Demo Unik

Air Minum Mati Bertahun-tahun, Warga dan Ibu-ibu di Tanjungpinggir Batam Gelar Demo Unik

Sejumlah warga di Tanjungpinggir Batam menggelar unjuk rasa setelah air tak mengalir berbulan-bulan di kompleks mereka (Foto: Batamnews)

Batam, Batamnews.co.id - Warga RW 005 Tanjung Pinggir, yang merupakan bagian dari Perumahan Cipta Green Mansion dan Woodland, telah mengambil langkah berani dengan menggelar aksi damai guna menyoroti masalah yang sudah bertahun-tahun menghantui mereka: kekurangan pasokan air bersih.

Aksi ini juga melibatkan ibu-ibu kompleks setempat yang telah merasa terpukul oleh ketiadaan air yang memadai. Para ibu-ibu komplek ikut berorasi. Sebagian dari mereka datang membawa anak-anak.

Hingga saat ini, warga setempat menghadapi krisis air yang parah, dengan pasokan air yang sudah mati total selama bertahun-tahun. Masalah ini telah mengganggu kehidupan mereka sehari-hari dan mengancam kualitas hidup mereka.

Aksi damai ini berlangsung pada Hari Minggu, 10 September 2023, dimulai pukul 09.00 pagi hingga selesai. Lokasinya berada di Perumahan Cipta Green Mansion, Tanjung Pinggir Sekupang, yang merupakan tempat tinggal sebagian besar warga yang terdampak.

Kegiatan aksi damai ini melibatkan berbagai bentuk protes, termasuk orasi kekecewaan, pemasangan tulisan yang mencerminkan ketidakpuasan warga, karangan bunga sebagai simbol protes, dan bahkan pengangkatan keranda dengan tulisan yang menyatakan "telah meninggal air kami."

Selama aksi berlangsung, beberapa warga bahkan melakukan mandi dan mencuci pakaian di parit dekat perumahan sebagai simbol ketidakpuasan terhadap masalah yang belum terselesaikan.

Tulang Juntak, seorang tokoh masyarakat, menyampaikan kekecewaannya, "Kami selalu disuruh bersabar selama ini, tapi menurut pantauan kami, petugas tidak terlihat melakukan perbaikan sama sekali. Kami harus bersabar sampai kapan lagi? Dulu saat ATB beroperasi dengan baik, sekarang dengan ABHI-ABH malah mati total. Salahnya apa?"

Warga juga menyampaikan kekecewaan mereka terhadap developer, camat, dan lurah karena dianggap kurang memberikan perhatian serius terhadap masalah ini. Mereka berharap para pejabat tersebut akan mengunjungi lokasi dan memeriksa kendala yang ada. Selain itu, warga memohon kepada Kepala BP Batam untuk merespons keluhan mereka dengan cepat.

Selama berbulan-bulan, warga telah bergantung pada kiriman air tangki gratis, namun harus melakukan permintaan secara rutin dan terus-menerus kepada penyedia layanan.

Sebagian warga bahkan terpaksa membeli air tangki dengan biaya tambahan yang signifikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

Ketua RT 004, Qhirooen, mengungkapkan, "Pada bulan Juni 2023, perwakilan warga telah melakukan pertemuan dengan pimpinan SPAM dan ABHI-ABH. Dari hasil pertemuan tersebut, SPAM Batam dan ABHI-ABH berjanji akan menyelesaikan masalah air di daerah kami pada bulan September 2023. Namun, hingga saat ini, air belum mengalir sama sekali."

Warga menuntut agar pasokan air segera dihidupkan kembali dengan kapasitas maksimal dalam waktu seminggu. Jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, mereka mengancam akan menggelar protes yang lebih besar lagi di Kantor BP Batam dalam waktu dekat. Harapannya adalah agar tindakan segera diambil untuk mengakhiri krisis air yang telah terlalu lama mereka hadapi.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews