Eksklusif dan Unik: Batik Gonggong, Simbol Khas Tanjungpinang

Eksklusif dan Unik: Batik Gonggong, Simbol Khas Tanjungpinang

Batik Gongong Khas Tanjungpinang

Tanjungpinang, Batamnews - Kota Tanjungpinang, yang terletak di Kepulauan Riau, Indonesia, telah lama dikenal dengan ikon khasnya, yaitu siput laut bernama gonggong. 

Di kota ini, gonggong menjadi simbol yang tak tergantikan, menghiasi berbagai aspek kehidupan, mulai dari makanan hingga arsitektur.

Namun, salah satu ciri khas yang benar-benar unik dan tak bisa ditemukan di tempat lain adalah "batik gonggong." Meskipun motif batik ini mengambil inspirasi dari batik pada umumnya, ia memiliki tambahan motif gonggong yang membedakannya. 

Baca juga: Bolu Kemojo Kota Tanjungpinang: Kue Sarapan Legendaris yang Wajib Dicoba

Yang membuatnya lebih eksklusif adalah bahwa batik ini hanya tersedia di satu tempat, yaitu "Batik Gonggong."

Toko ini terletak di Jalan RH Fisabililah KM 8 Atas, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. 
Seorang pegawai toko, Anggi, memastikan bahwa semua batik bermotif gonggong yang dikenakan oleh pengunjung Tanjungpinang berasal dari toko mereka. "Tidak bisa dijual di tempat lain. Sudah dipatenkan," ujarnya dengan bangga.

Pemilik toko, Onny, memulai usaha ini pada tahun 2010. Ia adalah orang pertama yang mengusulkan ide adanya motif gonggong dalam kain batik sebagai ciri khas Tanjungpinang. 

Baca juga: Desa Pengudang: Destinasi Wisata Halal Terbaru di Kabupaten Bintan

Meskipun batik ini adalah oleh-oleh khas Tanjungpinang, produksinya sebenarnya dilakukan di Pekalongan. Jenis batik yang tersedia sama seperti yang ada di Pekalongan, yaitu batik cap dan batik tulis.

"Produksinya di Pekalongan, tetapi produk ini hanya dapat dibeli di sini," tambah Anggi.

Terdapat 35 variasi motif batik gonggong yang berbeda, yang dapat ditemui di toko tersebut. Beberapa contoh motifnya adalah gonggong julur kacang, gonggong beriring, kuntum kemuning, awan larat kuntum gonggong, ketam atau kepiting, dan pucuk rebung. 

Warna yang dominan adalah warna-warna terang seperti kuning, ungu, merah, dan biru langit. Motif-motif ini adalah karya Efiyar M Amin, seorang penduduk asli Tanjungpinang yang telah memiliki hak paten atas karyanya sejak Oktober 2011.

Harga kain batik gonggong berkisar dari Rp 180.000 hingga Rp 959.000, tergantung pada jenis bahan dan jenis batiknya. Batik semi tulis tentu saja memiliki harga yang lebih tinggi. 

Untuk baju batik perempuan, harganya mencapai Rp 350.000, sementara kemeja batik pria dijual dengan harga berkisar antara Rp 130.000 hingga Rp 190.000.

Batik Gonggong tidak hanya menjadi simbol Tanjungpinang, tetapi juga merupakan warisan budaya yang unik dan eksklusif yang dapat menjadi kenang-kenangan berharga bagi para pengunjung kota ini.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews