Perasaan Campur Aduk Halimah pada NDP Terakhirnya sebagai Presiden Singapura

Perasaan Campur Aduk Halimah pada NDP Terakhirnya sebagai Presiden Singapura

National Day Parade (NDP), Rabu (9/8/2023) merupakan yang terakhir bagi Halimah sebagai Presiden Singapura (today)

Singapura, Batamnews - Rabu (9/8/2023) menjadi hari yang penuh emosi bagi Presiden Halimah Yacob saat ia memimpin National Day Parade (NDP) terakhirnya sebagai kepala negara Singapura.

"Rasanya sangat nostalgis, saya sudah mengalami enam kali NDP sebagai perwira peninjau dan NDP selalu menyentuh sesuatu di dalam diri kita semua," kata Halimah kepada wartawan setelah meninggalkan parade.

"Setiap kali datang ke NDP, kita selalu merasa terinspirasi karena begitu banyak warga Singapura berkumpul, merayakan momen yang sangat penting ini, yaitu Hari Kebangsaan kami."

Baca juga: Badan Pangan Singapura Tarik Telur Asal Ukraina dari Peredaran: Ditemukan Bakteri Salmonella

Halimah, yang berusia 68 tahun, tiba di parade dengan sambutan meriah dari 27.000 penonton sebelum ia melakukan inspeksi atas pasukan penghormatan.

Namun, selain rasa inspirasi, Halimah juga merasakan rasa sedih saat meninggalkan Padang setelah berinteraksi dengan peserta parade.

"Ini adalah emosi yang tidak dapat kita kendalikan, rasa sedih yang luar biasa namun pada saat yang sama, rasa inspirasi saat saya melihat sekeliling dan melihat kerumunan serta bagaimana orang-orang berdiri bersama, merayakan sebagai satu kesatuan," katanya seperti dikutip CNA, Kamis (10/8/2023).

Baca juga: Jadwal Keberangkatan Kapal Ferry Batam - Singapura via Harbour Bay

Halimah merupakan presiden perempuan pertama Singapura.

Dia menduduki jabatan ini pada tahun 2017 setelah menjadi satu-satunya kandidat yang memenuhi syarat dalam pemilihan yang diatur untuk anggota komunitas Melayu.

Masa jabatannya selama enam tahun akan berakhir pada 13 September 2023 setelah ia memutuskan untuk tidak mencalonkan diri lagi.

Sebelumnya, Halimah terpilih sebagai Anggota Parlemen untuk GRC Jurong pada tahun 2001 dan menjadi Ketua Parlemen perempuan pertama pada tahun 2013.

Baca juga: Dubes RI Singapura Suryopratomo: Potensi Batam sebagai Sumber Pangan Singapura

Dia juga merupakan Anggota Parlemen untuk GRC Marsiling-Yew Tee dari tahun 2015 hingga ia mengundurkan diri untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

Saat Singapura merayakan ulang tahunnya yang ke-58, Halimah menyoroti beberapa hal favoritnya dari parade tahun ini.

"Saya suka tema parade tahun ini, 'Onward as One', karena itu mengingatkan kita bahwa kita adalah negara kecil dengan banyak tantangan dan hambatan - tetapi kita tidak boleh terjebak oleh keterbatasan dan hambatan tersebut," katanya.

"Kita selalu harus melihat ke depan. Selama kita tetap bersatu dan dengan kuat mempercayai masa depan bersama, kita dapat maju."

Ia juga mengapresiasi keterlibatan orang-orang dengan disabilitas dalam perayaan tersebut.

"Kita menunjukkan kepada Singapura dan dunia bahwa orang-orang dengan disabilitas sebenarnya memiliki kemampuan yang berbeda, mereka memiliki bakat, dan kita memberi mereka kesempatan untuk menunjukkan bakat-bakat tersebut," ujarnya, sambil menambahkan bahwa hasil karya dari orang-orang dengan disabilitas "selalu menarik" baginya.

Baca juga: Syazwan Abdul Majid: Pewaris Pulau Ubin Singapura yang Berkomitmen Lindungi Warisan Budaya Muslim

"Sebagai sebuah negara, pada hari yang paling penting ketika kita merayakan kebangsaan kita, kita mengintegrasikan masyarakat kami yang memiliki disabilitas," tambah Halimah.

"Kita membawa mereka ke depan, karena kita semua bersatu dalam perjuangan ini, bukan hanya mereka yang bisa berlari paling cepat. Tetapi semua orang harus bekerja bersama sebagai tim."

Menanggapi pertanyaan tentang apakah ia merasa kesepian, duduk di kursi presiden selama setiap National Day Parade, Halimah mengatakan bahwa ia tidak pernah merasa sendirian.

"Saya tidak pernah merasa bahwa saya menonton parade sendirian," katanya, menambahkan bahwa ada perasaan kebersamaan.

"Ada saat-saat ketika kita menghadapi kesulitan, kita semua harus membatasi diri. Tetapi ada saat-saat ketika kita harus merayakan, dan kita merayakan bersama-sama." 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews