Sekolah di Kepri Diminta Patungan untuk Kegiatan O2SN Karena Tak Dapat Anggaran Dari Disdikpora

Sekolah di Kepri Diminta Patungan untuk Kegiatan O2SN Karena Tak Dapat Anggaran Dari Disdikpora

Spanduk kegiatan O2SN di Tanjungpinang

Tanjungpinang, Batamnews - Tidak memiliki anggaran bantuan anggaran yang memadai dari Dinas Pendidikan maupun Dinas Pemuda dan Olahraga, tahun ini peserta Olimpiade Olahraga Pelajar (O2SN) tingkat provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dibebankan biaya Rp500.000 sampai Rp600.000 dari setiap cabor atau kabupaten kota yang mengirimkan pesertanya.
 
Pungutan sumbangan tersebut dibenarkan oleh salah satu pelatih tim dari Kabupaten yang ada di Provinsi Kepulauan Riau, salah satu tim pelatih yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa meskipun O2SN merupakan bagian dari agenda resmi Disdikpora dan bahkan sudah ada tingkat nasionalnya, dana untuk acara tersebut tidak pernah teralokasikan. 

Baca juga :  Diduga Depresi, Seorang Pemuda di Karimun Nekat Bakar Rumah Sendiri

"Jadi uang tersebut merupakan hasil perjuangan kami di Ikatan Guru Olahraga Nasional (Igornas) untuk bisa terealisasinya O2SN," tegas pelatih tersebut.

Sumber tersebut mengungkapkan inisiatif kegiatan O2SN yang seharusnya diprakarsai Disdikpora, namun malah di bebankan kepada Ikatan Guru Olahraga Nasional (IGORNAS), meskipun gaweannya adalah nama Disdikpora.

"IGORNAS adalah otak di balik acara ini. Sayangnya, Disdikpora tidak memberikan dukungan yang sesuai, sehingga kami sebagai pelatih merasa terpanggil untuk mengambil langkah ini demi kelangsungan acara dan kesempatan bagi para pelajar untuk berkompetisi," ungkapnya.

Baca juga : Polda Riau Gagalkan Peredaran 23 Kg Sabu Jaringan Internasional, 7 Pelaku Ditangkap

Ketidakberesan dana juga mencapai titik ketidakmungkinan, ketika diketahui bahwa para kontingen harus membiayai perjalanan mereka sendiri dengan menggunakan uang sekolah. Hal ini menjadi perhatian serius, mengingat acara ini seharusnya menjadi ajang prestasi dan pertumbuhan bagi para pelajar, bukan beban tambahan bagi mereka dan keluarga mereka.

"Igornas memungut anggaran tersebut sebesar 500-600 ribu hanya untuk kelangsungan acara sperti biaya tempat sewa dan dan wasit," tambahnya.

Para guru dan pelatih merasa terpanggil untuk mengambil tindakan, memungut biaya distribusi dari peserta guna memastikan kelancaran acara. Mereka menjelaskan bahwa langkah ini diambil semata-mata untuk kepentingan peserta dan demi kesinambungan O2SN di tengah minimnya dukungan finansial dari pihak terkait.

Tidak hanya itu, pihak pelatih juga menyoroti kurangnya dukungan finansial yang diberikan oleh Pemerintah Asalnya. Menurut mereka, tidak ada bantuan dana sama sekali yang diberikan oleh pemerintah kabupaten untuk mendukung penyelenggaraan O2SN tingkat provinsi Kepri.

"Jadi seaandainya anak-anak ini menang kami juga tidak yakin apakah berangkat nasional atau tidak, karena tergantung mampu atau tidaknya, padahal acara nasionalnya sudah pasti diadakan".

Kontroversi ini mengundang pertanyaan mengenai peran Disdikpora dalam mendukung agenda olahraga bagi pelajar. Diharapkan akan ada tanggapan resmi dan klarifikasi lebih lanjut dari pihak Disdikpora dan IGORNAS untuk mengatasi isu ini, dan memastikan bahwa acara penting seperti O2SN dapat berjalan dengan lancar tanpa memberikan beban finansial tambahan kepada para peserta yang tidak terduga.

Kegiatan O2SN tersebut di pusatkan di Kota Tanjungpinang, selama dua hari yaitu pada tanggal 09-10 Agustus 2023. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews