BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Pemerintah menawarkan program rumah subsidi yang tentu saja akan sangat membantu Anda yang tengah membutuhkan tempat tinggal dengan kondisi penghasilan tidak tinggi. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika hendak mengambil kredit pemilikan rumah (KPR) ini.

Memperoleh pembiayaan rumah melalui subsidi, siapa pun pasti tak ada yang menolak. Selain lebih murah, promosi yang ditawarkan program KPR bersubsidi ini biasanya menggiurkan.

Jenis KPR rumah bersubsidi merupakan program yang disiapkan oleh pemerintah yang bekerja sama dengan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera). Jenis KPR rumah ini disebut juga KPR sejahtera FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan). Program ini untuk keluarga yang benar-benar berasal dari keluarga menengah ke bawah dan bagi Anda yang belum pernah memiliki rumah. Sasaran program ini adalah Anda yang baru akan mengajukan KPR rumah untuk pertama kali.

Dengan demikian, bagi yang sudah memiliki satu rumah, dua atau lebih, tidak berhak lagi mendapatkan subsidi. Ada lima syarat yang harus diperhatikan untuk seseorang yang ingin mengajukan kredit KPR ini, yaitu berpenghasilan tetap dengan gaji pokok paling besar Rp3,5 juta untuk rumah sejahtera dan Rp5,5 juta untuk rusun.

Selain itu, belum pernah memiliki rumah, belum pernah memiliki subsidi perumahan dan FLPP, mempunyai nomor pokok wajib pajak (NPWP), dapat menyerahkan fotokopi surat pemberitahuan SPT tahunan PPh atau surat pernyataan bahwa

Anda tidak berpenghasilan melebihi batas penghasilan yang telah ditetapkan. Setelah memenuhi persyaratan tersebut, maka Anda dapat membeli sebuah rumah di bawah tipe 36 dengan bantuan subsidi dari pemerintah, dengan cicilan sebanyak 20 tahun. Suku bunga yang ditawarkan flat sebesar 7,25 persen. Anda sebagai konsumen dapat mencicil rumah antara Rp 635.000 hingga Rp 1,5 juta per bulan. Jika ingin menjual rumah tersebut harus dihuni minimal selama lima tahun. Itu artinya, jika Anda berniat untuk pindah dari rumah tersebut, maka rumah tersebut hanya dapat dijual setelah lima tahun.

Ketika Anda akan memilih rumah subsidi dari pemerintah ini, ada baiknya jika Anda memilih lokasi yang dekat dengan lokasi beraktivitas, atau minimal yang dekat dengan fasilitas transportasi umum.

Atau akan lebih baik jika Anda mempunyai kendaraan sendiri seperti motor. Ini akan membantu Anda dan juga anggota keluarga untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti ke sekolah atau pergi berbelanja. Jika Anda sudah merasa sesuai dengan persyaratan nomor satu dan dua, maka pertimbangan selanjutnya adalah mencari bank yang sesuai dengan kredit KPR tersebut.

Ada baiknya jika Anda memilih bank yang konvensional, baik itu bank syariah atau bank umum. Walaupun tidak ada perbedaan yang signifikan antara pembiayaan dan bunga di bank syariah dan nonsyariah. Jika Anda ingin menggunakan pembiayaan KPR menggunakan nonbank, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, seperti legalitas dari perusahaan pembiayaan tersebut. Anda juga perlu memperhatikan masalah cicilan bulanan yang harus dikeluarkan.

Ada kalanya lembaga seperti ini memberikan bunga yang sama, tetapi jumlah cicilannya lebih besar. Memang itu berarti pelunasan terhadap rumah juga terlalu besar. Akan tetapi, itu tentu akan sedikit memberatkan Anda sebagai orang yang akan mengajukan rumah. Masalah uang muka atau istilah lainnya down payment (DP) juga perlu diperhatikan. Rata-rata DP yang diajukan adalah 10 persen dari harga rumah. Kondisi ini terkadang memberatkan beberapa konsumen perumahan.

Karena itu, ada baiknya jika Anda mencari bank yang menawarkan cicilan terhadap uang muka. Dengan begitu, tidak ada uang muka, atau setidaknya uang muka dapat dibebankan pada saat cicilan perumahan. Kondisi seperti ini tentunya tidak akan memberatkan bagi Anda sebagai konsumen.

Dengan begitu, rumah akan Anda miliki dan biaya yang harus dikeluarkan tidak akan terlalu besar. Tentunya rumah subsidi dari pemerintah dapat menjadi salah satu solusi bagi mereka yang membutuhkan rumah namun dengan biaya atau penghasilan yang minim.

(ind/bbs)