Kementerian Agama RI dan Arab Saudi Bentuk Tim Investigasi Pasca Insiden di Arafah, Muzdalifah & Mina

Kementerian Agama RI dan Arab Saudi Bentuk Tim Investigasi Pasca Insiden di Arafah, Muzdalifah & Mina

Kementerian Agama RI dan Kementrian Haji dan Umrah Arab Saudi sepakat membentuk tim investigasi insiden di Muzdalifah dan Mina (ilustrasi)

Makkah, Batamnews - Kementerian Agama Republik Indonesia (RI) dan Kementerian Haji Arab Saudi telah menyepakati untuk membentuk tim investigasi guna mengusut sejumlah persoalan yang terjadi selama puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. 

Kesepakatan ini terjalin setelah pertemuan antara Menag RI, Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Taufik F Al Rabiah.

Kedua menteri telah bertemu dua kali setelah puncak haji, yakni pada Jumat, 30 Juni 2023 malam, dan Minggu, 2 Juli 2023 siang. Mereka secara khusus membahas insiden-insiden yang menimpa jemaah haji Indonesia di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (disingkat Armuzna).

Baca juga: Kalahkan Korea Selatan 3-0, Jepang Sabet Gelar Juara Piala Asia U-17 ke 4 Kali

Di Arafah, terjadi masalah seperti mampetnya sejumlah toilet dan kamar mandi. Konsumsi makanan untuk jemaah haji Indonesia juga mengalami keterlambatan. Namun, insiden yang paling menonjol adalah terlambatnya evakuasi jemaah haji Indonesia dari Muzdalifah di Mina.

Jemaah Indonesia seharusnya telah meninggalkan Muzdalifah pada jam 08.00 pagi waktu Arab Saudi. Namun, bus masyair oleh Mashariq mengalami keterlambatan, sehingga jemaah Indonesia baru dapat dipindahkan dari Muzdalifah pada lepas tengah hari.

Di Mina, jemaah Indonesia juga mengalami ketidaknyamanan karena seringkali makanan datang terlambat. Sistem drainase di sejumlah toilet dan kamar mandi juga bermasalah.

Baca juga: Taman Rekreasi Orto Yishun Singapura Ditutup, Pengunjung Tetap Berbagi Kenangan

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, menyampaikan sejumlah persoalan tersebut kepada Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Taufik F Al Rabiah. 

"Siang tadi (Minggu siang) kami langsung melakukan follow-up antara Kementerian Agama dan Kementerian Haji (Saudi) dan sepakat untuk melakukan investigasi atas beberapa persoalan yang muncul di Arafah, Muzdalifah, dan Mina," kata Menag Yaqut kepada wartawan di Makkah, Minggu (2/7/2023) malam.

Menag Yaqut menambahkan, "Kami membentuk tim investigasi bersama yang, Insya Allah, hasilnya akan kami sepakati dalam waktu seminggu atau paling lama 2 minggu ke depan, sehingga kami akan mendapatkan hasil penyelidikan atas insiden-insiden yang terjadi di Arafah, Muzdalifah, dan Mina."

Baca juga: Festival Bakar Tongkang di Bagansiapiapi Riau, Pesona Budaya Tionghoa Pikat Wisatawan Mancanegara

Menurutnya, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi berkomitmen untuk membantu Kementerian Agama RI dalam mengatasi masalah-masalah tersebut. Mereka juga menyatakan bahwa mereka merasakan kekecewaan yang dirasakan oleh jemaah haji Indonesia.

Menag Yaqut menyampaikan bahwa Menteri Taufik meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh jemaah haji Indonesia selama berada di Armuzna. 

"Saya juga merasakan sakit yang Anda rasakan," kata Menteri Taufik kepada saya, "dan saya memohon maaf atas kejadian yang tidak menyenangkan ini. Insya Allah, ini akan menjadi kejadian terakhir, dan itu adalah komitmen pemerintah Saudi melalui Kementerian Haji dan Umrah."

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) telah mengutarakan protes keras terhadap sejumlah layanan yang diberikan oleh Mashariq Arab Saudi kepada jemaah haji Indonesia. Bahkan, protes tersebut disampaikan secara langsung saat meninjau kondisi jemaah di lapangan, baik di tenda Arafah maupun Mina.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews