Tarif Mahal, Cen Sui Lan Desak Subsidi Penerbangan ke Natuna

Tarif Mahal, Cen Sui Lan Desak Subsidi Penerbangan ke Natuna

Cen Sui Lan (kemeja kuning) ketika tiba di bandara Natuna beberapa waktu lalu. (Foto: ist)

Natuna, Batamnews - Cen Sui Lan, Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Golkar Dapil Kepulauan Riau (Kepri), kembali menyoroti isu subsidi maskapai penerbangan antarpulau di wilayah Kepri. Ia mengajukan permintaan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI agar memberikan subsidi pada penerbangan ke Natuna guna mencegah terjadinya monopoli.

"Itu sudah kita sampaikan saat RDP dengan Kemenhub RI. Penerbangan ke Natuna harus disubsidi, biar tak ada yang monopoli," ungkap Cen, Kamis (22/6/2023).

Pada pertemuan sebelumnya, Rabu (14/6/2023), Cen Sui Lan ikut serta dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR RI dengan Sekjen, Irjen, dan Kepala Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub RI di Senayan, Jakarta.

Baca juga: Presiden Jokowi Beli Sapi Milik Peternak Natuna untuk Kurban Idul Adha di Pulau Serasan

Dalam RDP tersebut, Cen Sui Lan mencatat beberapa poin penting yang disampaikan oleh Kepala BKT Kemenhub RI terkait kebijakan subsidi pemerintah untuk penerbangan, khususnya yang berkaitan dengan tarif angkutan umum.

"Jadi, di penerbangan itu, kalau untuk di wilayah kepulauan, seperti di Provinsi Kepulauan Riau. Jika tidak diberi subsidi, harga tiket sangat luar biasa mahalnya. Kalau disubsidi, baru bisa dijangkau masyarakat. Kalau tidak disubsidi, akan terjadi monopoli," jelas Cen Sui Lan dalam RDP tersebut.

Salah satu contoh monopoli yang disoroti adalah tarif angkutan umum untuk penerbangan ke Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.

"Untuk di Natuna itu, saya tak minta dikaji lagi. Tapi ada tindakan solusinya. Penerbangan satu jam setengah (Natuna-Batam) itu, harga tiket pesawat bisa mencapai Rp2,5 juta. Jadi, orang Natuna mau ke Batam, pulang pergi menghabiskan uang Rp5 juta," sebut Cen Sui Lan.

Baca juga: Ratusan PPPK Tenaga Kesehatan di Natuna Terima SK, Wabup Rodhial: Junjung Etos Kerja!

Cen Sui Lan menyampaikan kekhawatirannya terhadap tingginya harga tiket di Natuna dan meminta pihak Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub RI untuk mencari solusi.

Ia juga menginginkan agar Bandara Ranai di Natuna, yang saat ini berada di bawah kewenangan Ditjen Hubud Kemenhub dan TNI AU, segera dipindahkan atau dipisahkan. Permintaan ini sejalan dengan aspirasi masyarakat Kabupaten Natuna.

Menurut Cen Sui Lan, dengan memindahkan fungsi sipil bandara Ranai ke Kelarik, pertumbuhan ekonomi dapat dioptimalkan dan destinasi Natuna sebagai tujuan wisata dapat ditingkatkan. Pemerintah Kabupaten Natuna telah menyiapkan lahan yang diperlukan, tinggal menunggu keputusan dari Kementerian Perhubungan.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews