Long March Pengungsi Afganistan dan Sudan di Batam Berakhir Ricuh

Long March Pengungsi Afganistan dan Sudan di Batam Berakhir Ricuh

Para pengungsi Afghanistan dan Sudan saat menggelar aksi long march menuju kantor Wali Kota Batam. (Foto: Arjuna/Batamnews)

Batam, Batamnews - Aksi Long March yang digelar oleh para pengungsi Afganistan dan Sudan menuai kericuhan saat mereka berunjuk rasa dari Simpang Gelael Batam Center menuju Kantor Wali Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) pada Selasa (20/6/2023).

Para pengungsi ini mengangkat tuntutan yang serupa dengan aksi sebelumnya, yaitu meminta untuk dipindahkan kembali ke negara asal mereka atau setidaknya dipindahkan ke negara ketiga.

Saat para pengungsi tiba di lokasi tujuan, petugas Satpol PP setempat telah menunggu. Tujuan petugas keamanan adalah untuk mengamankan situasi, namun sayangnya keributan pun pecah. Bentrokan fisik tak terhindarkan antara petugas dan pengungsi.

Beberapa pengungsi bahkan ditangkap dan dimasukkan ke dalam mobil keamanan Satpol PP. Mereka yang ditangkap diduga menjadi pemicu terjadinya kerusuhan.

Baca juga: Sekolah Lansia Pertama di Karimun Kini Hadir di Kecamatan Tebing

Ali, salah satu pengungsi asal Afganistan, menyatakan bahwa mereka telah tinggal di Indonesia selama 11 tahun. Ia bersama pengungsi lainnya ingin segera dipindahkan ke negara ketiga oleh pemerintah.

Ali juga mengakui kedatangan pengungsi dari Sudan yang turut berunjuk rasa bersama mereka. Para pengungsi dari kedua negara ini memiliki keinginan yang sama, yaitu untuk mendapatkan pemindahan ke negara lain.

"Tuntutan sama, mereka mau minta dipindahkan juga, agar bisa hidup seperti manusia pada umumnya," kata Ali.

Aksi para pengungsi ini berlangsung singkat. Pasalnya, pada waktu dan lokasi yang sama, para buruh di Batam juga tengah melakukan aksi protes.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews