Emak-emak di Karimun Diduga Jadi Korban Penipuan Modus Hipnotis, Uang Puluhan Juta Raib

Emak-emak di Karimun Diduga Jadi Korban Penipuan Modus Hipnotis, Uang Puluhan Juta Raib

Ilustrasi penipuan.

Karimun, Batamnews - Seorang warga Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), Rusnelly (46), diduga menjadi korban penipuan dengan modus hipnotis. Kerugian yang dialaminya mencapai puluhan juta rupiah.

Kejadian ini terungkap melalui kisah yang disampaikan oleh anak korban, Hendra. Saat ini, korban masih mengalami trauma dan telah melaporkan kejadian ini ke Polres Karimun pada Kamis (8/6/2023).

Peristiwa ini terjadi pada Senin (5/6/2023) lalu, ketika Nelly menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai kerabatnya. Setelah berbicara cukup lama dalam sambungan telepon, Nelly menjadi tidak sabar untuk mendengar apa yang dikatakan oleh pria tersebut.

Pria tersebut memerintahkan Nelly untuk datang ke suatu tempat sesuai dengan instruksinya. Setelah itu, pelaku meminta Nelly untuk mengirimkan sejumlah uang.

Baca juga: Pegang Senjata Api, Anggota Polres Karimun Wajib Ikuti Tes Psikologi

Karena tidak membawa uang, Nelly yang sudah berada dalam kendali dan ancaman oleh pelaku, pulang ke rumahnya untuk mengambil uang dari rekening tabungannya.

Selanjutnya, Nelly pergi ke Bank BRI Sungai Lakam dan mengirimkan uang dalam jumlah yang cukup besar.

"Sampai di rumah ibu saya mengambil semua tabungan dan perhiasan, sementara pelaku menunggu di ATM. Sebelum mengirimkan uang tersebut, ibu menggadaikan semua perhiasan. Saya tidak tahu betapa kuatnya hipnotis yang digunakan hingga sampai seperti itu," kata Hendra, anak korban.

Uang tersebut kemudian diminta oleh para pelaku untuk dikirimkan ke rekening yang telah diberikan. Pelaku-pelaku tersebut bahkan berada di dekat lokasi di kawasan Sei Lakam untuk mengawasi dan memandu Nelly melalui telepon.

"Padahal teller bank sempat curiga dan menanyakan apakah ini penipuan, karena jumlah uang yang dikirimkan tidak sedikit. Namun, ibu saya menjelaskan bahwa ini bukan penipuan, dan uang tersebut dikirimkan untuk suami adiknya," ungkap Hendra.

 

Akhirnya, uang sebesar Rp 55 juta itu dikirimkan ke rekening pelaku. Setelah itu, korban dan pelaku berpisah untuk pulang.

Namun, cerita ini belum berakhir di sana. Pelaku kemudian meminta uang sebesar Rp4,5 juta untuk memperbaiki sepeda motor. Namun, saat akan mengirimkan uang tersebut, Nelly menyadari bahwa dia telah ditipu dan uang dalam tabungannya telah hilang.

"Pelaku sempat meminta uang lagi, namun saat akan dikirimkan, ibu saya menyadari kecurangan ini," ujar Hendra.

Hendra juga menyebutkan bahwa jika ditotal, uang tabungan dan perhiasan yang hilang tersebut mencapai Rp55 juta.*

*Ia mengatakan, tujuannya membagikan cerita tersebut, bermaksud agar masyarakat Kabupaten Karimun bisa lebih waspada dan berhati-hati terhadap penipuan seperti dialami ibunya.

"Saya harap tidak ada lagi korban berikutnya," ujar Hendra.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Karimun Iptu Gideon Karo Sekali mengatakan, Satreskrim Polres Karimun telah menurunkan anggota untuk mengecek kejadian tersebut.

"Anggota sudah mengecek, dan kami menunggu laporannya masuk," ujarnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews