Elon Musk Siapkan Pesaing ChatGPT, Ini Namanya

Elon Musk Siapkan Pesaing ChatGPT, Ini Namanya

Elon Musk. (Foto via The Verge)

Jakarta - Elon Musk sudah mempersiapkan teknologi untuk menandingi ChatGPT. Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) baru ini akan dinamai TruthGPT.

Sesuai namanya, AI ini akan mencari kebenaran. Ia bakal berbeda dengan ChatGPT atau kecerdasan buatan lainnya yang disebut Musk dilatih untuk berbohong.

"Saya akan memulai sesuatu yang saya sebut 'TruthGPT', atau AI pencari kebenaran maksimum yang mencoba memahami sifat alam semesta," kata Musk dalam wawancara dengan Tucker Carlson dari Fox News Channel yang disiarkan pada Senin (17/4/2023).

Dia juga mengatakan bahwa AI versinya akan menempuh jalur paling aman, sehingga tidak membahayakan atau bahkan 'memusnahkan' manusia. Reuters melaporkan, pemilik Twitter itu tengah mengincar peneliti AI dari Alphabet Inc, induk Google, untuk meluncurkan startup yang menggarap proyek pesaing OpenAI.

Soal OpenAI, Musk mengkritik pengembang ChatGPT itu dengan menyebutnya telah menjadi 'closed source' dan organisasi pencari keuntungan. Dia juga menyinggung OpenAI bersekutu erat dengan Microsoft, selaku investornya.

Larry Page, salah satu pendiri Google, tak luput dari tuduhan Musk. Page disebutnya tidak menganggap serius keamanan kecerdasan buatan.

Sebelumnya pada Maret 2023 lalu, Musk dan ratusan tokoh teknologi terkenal lainnya menandatangi petisi untuk menuntut pengembangan dan experiment AI yang lebih kuat daripada GPT-4, dihentikan sementara sekurang-kurangnya 6 bulan. Petisi tersebut diluncurkan oleh Future of Life Institute.

Kekhawatiran mereka didasari kemampuan AI untuk dapat melakukan sesuatu yang belum diantisipasi, diketahui, dan dipahami sepenuhnya. Bersamaan dengan ini, ada risiko besar yang mengancam manusia.

"AI lebih berbahaya daripada, katakanlah, desain pesawat yang salah urus atau pemeliharaan produksi atau produksi mobil yang buruk," katanya. “Ini berpotensi merusak peradaban."

Misalnya, AI yang super cerdas dapat menulis dengan sangat baik dan berpotensi memanipulasi opini publik.

Ironisnya, Musk merupakan salah satu pendiri OpenAI. Dia membangunnya bersama Ilya Sutskever, Greg Brockman, dan Sam Altman pada 2015. Nama yang terakhir disebut menjabat CEO OpenAI.

Musk keluar dari direksi per 2018, agar bisa focus untuk SpaceX dan Tesla. Dia pernah menyebut alasannya pergi dari OpenAI adalah Tesla bersaing untuk beberapa orang yang sama dengan OpenAI, dan tidak setuju dengan beberapa hal yang ingin dilakukan oleh tim OpenAI.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews