Protes Pembangunan Real Estate, Perempuan Paruh Baya Nekat Jemur Puluhan Celana Dalam di Kabel Listrik

Protes Pembangunan Real Estate, Perempuan Paruh Baya Nekat Jemur Puluhan Celana Dalam di Kabel Listrik

Deretan celana dalam tergantung di kabel listrik yang dipasang oleh seorang perempuan paruh baya di Thailand. (Foto: tangkapan layar video akun Tiktok @thiwabcytwg))

Bangkok - Seorang wanita di Thailand menarik perhatian setelah ia menggantung lebih dari 30 celana dalam di tiang listrik sebagai bentuk protes terhadap proyek perumahan mewah atau real estate di negara itu. 

Menurut laporan The Thaiger.com, wanita berusia 63 tahun yang dikenal sebagai Sompong itu nekat lantaran merasa geram terhadap pengembang proyek perumahan yang mencemari tanahnya dengan limbah beracun.

Sebuah video yang diunggah di akun TikTok @songthaow menunjukkan pakaian dalam dan berbagai jenis sepatu seperti sandal dan sepatu hak tinggi digantung di kabel tiang listrik di provinsi Samut Prakarn, dekat Bangkok. 

Baca: Terbongkar, Mobil-mobil Mewah Curian di Inggris Diselundupkan ke Thailand

Rekaman itu menjadi viral dan menarik perhatian beberapa agensi media lokal.

Menurut laporan media setempat, Sompong menggantung celana dalam tersebut di dekat perumahan mewah baru di Jalan King Kaew di distrik Bang Phli, provinsi Samut Prakarn. 

Dalam wawancara dengan saluran berita Channel 7, Sompong menjelaskan bahwa ia melakukan tindakan tersebut sebagai bentuk protes terhadap proyek perumahan mewah yang banyak bermasalah sejak pembangunan dimulai.

“Saya menggantung pakaian dalam dan sepatu seperti itu karena saya sangat membenci proyek perumahan terdekat karena telah menyebabkan berbagai masalah sejak pembangunan dimulai hingga sekarang. Kebisingan dari konstruksi sering membuat saya terjaga di malam hari. Bahkan, proyek perumahan juga mengeluarkan air beracun ke lahan saya sehingga saya tidak bisa menanam tanaman dan semua ikan mati. Saya tidak bisa mencari nafkah," katanya.

Baca: Uniknya Kawasan Hutan Berbentuk Hati di Thailand

Sompong menambahkan bahwa pengembang proyek perumahan itu telah mengirimkan beberapa perwakilan untuk berdiskusi

"Mereka mendengarkan masalah saya tetapi sia-sia karena tidak ada tindakan yang diambil," ujarnya.

“Sebenarnya saya juga sudah melaporkan masalah tersebut ke pemda tapi sampai sekarang belum mendapat tanggapan,” pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews