Sampah Warga Terancam Tak Terangkut, Ini Pemicunya

Sampah Warga Terancam Tak Terangkut, Ini Pemicunya

Sebuah larangan membuang sampah dibuat warga di Batam Centre. (Foto: BATAMNEWS)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Sampah rumah tangga masyakarat diperkirakan akan menumpuk tak terurus. Pasalnya kontrak pengelolaan sampah di lingkungan Pemko Batam telah habis.

Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau terpaksa mengambil alih pengelolaan sampah di tiga kecamatan. Kontrak pengelolaan sampah habis pada Desember 2015 dan menunggu kontrak baru pada Januari 2015.

Seperti tahun sebelumnya, permasalah yang sama diperkirakan akan kembali muncul.

Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Batam, Yudi Admaji, di Batam, Selasa, menyatakan pemerintah terpaksa mengambil alih pengelolaan sampah di Kecamatan Lubuk Baja, Bengkong dan Batu Ampar, sampai mendapatkan perusahaan pengelola sampah yang baru, hasil lelang.

"Kami meminta masyarakat memahami kondisi ini, karena kemungkinan pengerjaannya tidak akan sama," kata Yudi.

Pemerintah dan DPRD baru saja menyepakati anggaran pengadaan proyek pengelolaan sampah yang baru dalam RAPBD 2016.

Karenanya lelang pengelolaan sampah harus menunggu hingga anggaran itu disepakati. Hingga menyebabkan jeda waktu antara habisnya masa kontrak dan dimulainya kontrak baru.

"Tidak terkejar. Kemarin disahkan KUA/PPAS. Nanti paling tanggal 28 Desember kami ajukan ke ULP karena ini mau libur natal. Nanti disana proses lagi dipokja-pokjanya. Paling lelang Januari," kata Yudi.

Ia mengatakan proses lelang tidak bisa dilakukan dengan cepat, karena banyak tahapan yang harus dilalui.

Yudi memperkirakan proses lelang selesai pada pekan ketiga Januari 2015, sehingga perusahaan lelang baru bisa beroperasi pada akhir 2015.

Untuk memaksimalkan kerja, DKP akan mengalahkan armada sampah dari enam kecamatan di pulau utama untuk mengangkut sampah di tiga kecamatan itu.

Di enam kecamatan itu, DKP memiliki 52 armada yang terdiri dari truk dan amrol, 10 konvektor, dan 67 mobil bak terbuka.

"Kami akan kerahkan. Kalau sebelumnya angkutan dua truk per perjalanan, nanti bisa tiga atau empat truk, tergantung lokasi. Jam kerja juga akan ditambah, jelasnya sampah daerah tersebut akan tertangani," kata dia. 

sumber: antara

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews