Pencipta Gmail sebut ChatGPT Mampu Hancurkan Google dalam Waktu 2 Tahun

Pencipta Gmail sebut ChatGPT Mampu Hancurkan Google dalam Waktu 2 Tahun

Ilustrasi.

Batam - Google cukup beralasan untuk khawatir dengan keberadaan ChatGPT besutan OpenAI. Makin berkembangnya teknologi AI ini, semakin membuat perusahaan yang didirikan Sergey Brin dan Larry Page ketar-ketir. Mengapa?

Dilaporkan GizChina, Kamis (2/1/2023), Paul Buccheit, pembuat Gmail mengatakan, ChatGPT dapat dengan mudah menghancurkan Google paling lama dalam satu atau dua tahun saja.

Buccheit percaya bahwa robot pintar akan membunuh produk Google yang paling menguntungkan yakni Google Search. Bahkan jika raksasa pencarian global itu mengejar AI, rasanya akan susah.

Baca juga: Kehadiran Chatbot AI OpenAI ChatGPT Bikin Google Ketar Ketir

ChatGPT muncul pada bulan November, tetapi dengan cepat menjadi alat favorit jutaan pengguna untuk mengajukan pertanyaan. Tidak lama lagi, sistem model AI akan dapat mengungguli Google di banyak area, termasuk pencarian, customisasi, dan email.

Dia pun mengilustrasikan jika pada umumnya pengguna Google melakukan pencarian, Google Search akan memberikan puluhan opsi-opsi yang bisa dipilih pengguna dari hasil halaman pencariannya.

Kemudian pengguna harus menavigasi halaman-halaman ini, yang diberi peringkat, untuk mencari hasil yang diinginkan.

Baca juga: Bisnis Google Terancam, Pendirinya Sampai Turun Gunung

Lain hal dengan ChatGPT. Model AI ini menghadirkan solusi yang disebut Buccheit jauh lebih baik kepada pengguna. Bot atau ‘robot’ dapat menjawab pertanyaan laiknya percakapan.

Tentu ini memudahkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan lanjutan. Menggunakan AI seperti berkomunikasi dan akan mendapatkan info dalam bentuk yang konsisten dan cerdas.

Menurut Bucheit, teknologi di balik ChatGPT tumbuh dengan sangat cepat. Akibatnya, tidak mengherankan jika alat tersebut mengancam Google dan raksasa lainnya di wilayah itu. Dia memuji kemampuan ChatGPT untuk menghasilkan teks mirip manusia.

 

Menurut dia, ini akan memungkinkan model AI bisa memahami dan menanggapi pertanyaan pengguna secara intuitif. Bahkan, akan menghasilkan hasil yang akurat dan pengalaman pengguna yang jauh lebih baik.

"Ini jauh melampaui apa yang saat ini ditawarkan Google kepada penggunanya di sistem pencarian utamanya," kata dia.

Untuk mengejar kesempurnaan, ChatGPT beruntung telah mendapatkan banyak investasi. Artinya dengan bekal modal yang dipegang mereka, banyak pengguna yang segera mendapat manfaat dari kekuatan pemrosesan dan kapasitas penyimpanan data yang lebih baik, sehingga meningkatkan kemampuan AI.

Dengan demikian, ChatGPT akan segera dapat melakukan tugas yang lebih kompleks dan menganalisis data dalam jumlah besar dalam beberapa detik.

Namun, penting untuk dicatat bahwa ChatGPT bukannya tanpa batasan. Model AI ini masih kurang memiliki pemahaman yang mendalam tentang konteks dan terkadang dapat menghasilkan tanggapan yang tidak masuk akal.

Selain itu, model hanya sebaik data yang dilatih, dan data pelatihan dapat menjadi bias lantaran cakupannya yang terbatas.

Sebagai kesimpulan, meskipun prediksi Paul Buchheit mungkin tidak akan terwujud dalam waktu tepat dua tahun, jelas bahwa teknologi di balik model bahasa AI seperti ChatGPT berkembang pesat dan berpotensi berdampak signifikan pada lanskap teknologi.

Perusahaan seperti Google dan lainnya harus tetap berada di depan kurva dan terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan AI agar tetap relevan di masa depan.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews