Mengenal 7 Mitos Imlek, Pantangan yang Tak Boleh Dilanggar agar Tak Sial

Mengenal 7 Mitos Imlek, Pantangan yang Tak Boleh Dilanggar agar Tak Sial

Ilustrasi lampion.

Jakarta - Tahun baru Imlek akan segera tiba. Pergantian tahun bagi warga Tionghoa itu akan dirayakan pada Minggu (22/1/2023) mendatang.

Imlek juga diharapkan membawa banyak kebahagiaan dan keberuntungan yang baru. Sambil berharap dapat meninggalkan kesulitan di tahun yang lama, masyarakat Tionghoa menyiapkan permohonan baru mereka ketika merayakan Imlek.

Baca: Pemerintah Tetapkan 23 Januari Cuti Bersama Imlek

Untuk memperoleh keberuntungan dan kebahagiaan dengan lancar di tahun yang baru, masyarakat Tionghoa biasanya memiliki kepercayaan atau mitos tersendiri tentang apa yang boleh dan tak boleh dilakukan saat Imlek. Simak ulasan berikut.

1. Dilarang Pakai Pakaian Warna Putih dan Hitam

Anda tidak disarankan menggunakan pakaian hitam atau putih, karena mitosnya kedua warna merupakan simbol berkabung, serta dapat membawa sial.

Karena itu, merayakan Imlek haruslah dengan hati yang bahagia. Untuk melengkapi perayaan ini sekaligus mengundang datangnya keberuntungan, semangat, kesuksesan, serta kebahagiaan, masyarakat China harus mengenakan baju berwarna merah.

Baca: Tiga Makanan Khas Imlek yang Wajib Ada, Bukan Cuma Kue Keranjang

Merah merupakan warna kebanggaan masyarakat Tionghoa, karena melambangkan keberuntungan dan kesuburan.

2. Dilarang Mencuci Pakaian

Mencuci baju saat Imlek dianggap dapat menyinggung Dewa Air, Shuishen. Sebab, Imlek tak hanya diperingati sebagai Tahun Baru China, tetapi juga dianggap sebagai ulang tahun sang dewa.

3. Jangan Menggunting Rambut atau Kuku

Ketika merayakan Imlek, masyarakat Tionghoa tidak diperbolehkan untuk menggunting rambut atau kuku. Mitosnya, menggunting rambut saat Imlek dapat membawa sial, memperpendek umur, serta memotong rezeki selama setahun ke depan.

Hanya saja, sebelum Imlek, anda disarankan untuk menggunting rambut.  Hal ini sebagai simbol membuang seluruh kesialan dan beban yang ada di tahun sebelumnya.

4. Dilarang Keramas

 

4. Dilarang Keramas

Selama Tahun Baru China, masyarakat Tionghoa dilarang keras untuk keramas. Mencuci rambut saat tahun baru akan membuat seluruh rezeki hilang terbawa air.

Ini juga berarti mengurangi peluang mendapatkan kesejahteraan yang berlimpah di tahun baru. Jadi, kalau mau keramas, sebaiknya sehari sebelumnya saja.

5. Jangan Menyapu Rumah

Selama perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa diharamkan melakukan kegiatan bersih-bersih, seperti menyapu, mengepel dan mencuci piring. 

Menyapu, mengepel, atau membuang sampah saat Tahun Baru China berarti dapat menyapu atau membuang seluruh keberuntungan, dan berkat yang didapat selama Imlek untuk tahun mendatang.

Baca: Ikan Dingkis, Menu Pembawa Keberuntungan Bagi Tionghoa di Kepri saat Imlek

Oleh karena itu, alat-alat rumah tangga, seperti penyedot debu, kemoceng, kain pel, dan sejenisnya harus dihindari jika tak ingin rezeki kita ikut tersapu juga. 

Namun, bukan berarti perayaan ini dilakukan dengan kondisi rumah yang kotor, karena membersihkan rumah sebelum Imlek masih boleh dilakukan.

6. Wajib Memberikan Angpao

Selain barongsai atau ornamen merah-merah, Tahun Baru Imlek juga identik dengan bagi-bagi angpao. Ya, masyarakat Tionghoa dianjurkan memberikan angpao, khususnya bagi mereka yang sudah menikah.

Jadi, mereka yang lajang saat Imlek tugasnya hanya menerima angpao saja. Jika mereka yang lajang memaksakan diri untuk memberi angpao, mitosnya orang tersebut akan melajang lebih lama dan tidak kunjung menikah.

7. Tidak Boleh Cerita Hantu

Terakhir, saat Imlek, masyarakat Tionghoa juga tidak boleh cerita yang seram-seram. Menurut kepercayaan mereka, apa yang terjadi pada malam Tahun Baru China akan menggambarkan apa yang terjadi sepanjang tahun berikutnya.

Karena itulah, bahasa yang kasar atau kata-kata yang menunjukkan ketidakberuntungan tidak perlu dibahas, terutama dalam satu hari usai tahun baru, misalnya kisah hantu yang sering dikaitkan dengan kematian. Oleh sebab itu, siapa pun dilarang untuk berbagi cerita tentang hantu atau roh orang mati.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews