BP Batam Didemo, Warga Mengaku Begadang Sampai Sakit Tampung Air Tengah Malam

BP Batam Didemo, Warga Mengaku Begadang Sampai Sakit Tampung Air Tengah Malam

Warga melampiaskan kekecewaannya kepada BP Batam dengan berunjuk rasa. (Foto: Margaretha/Batamnews)

Batam, Batamnews - Ratusan warga dari Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, khususnya perumahan Putra Jaya unjuk rasa di depan Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Senin (7/11/2022). Mereka menuntut layanan air bersih di lokasi mereka bisa mengalir lancar.

Warga meminta BP Batam memberikan layanan prima, agar suplai air mengalir 24 jam. Selama ini suplai air di wilayah mereka terkendala dan hanya mengalir saat tengah malam. Kondisi itu terjadi sudah belasan tahun.

Salah satu warga, Risma mengatakan, suplai air tak pernah lancar sudah dirasakan selama 14 tahun. Setiap harinya, ia harus begadang setiap malam untuk menampung air.

Baca juga: BP Batam Digeruduk Warga Tanjunguncang Protes Air Bersih, Warga: Kami Tak Butuh Nomor WA! 

“Terpaksa begadang setiap hari. Anak-anak saya juga ikut begadang, dari jam 12 sampai jam 4. Karena begadang tiap hari, sakit kami jadinya,” ujar Risma.

Namun dalam waktu beberapa belakangan, suplai air semakin tidak lancar. Sebelumnya masih lancar pukul 24.00 WIB hingga 04.00 WIB, tetapi saat ini suplai air berhenti total. 

Sebagai gantinya, warga perumahan tersebut diberikan mobil tangki air. Dan Risma hanya mendapat 2 ember saja.

Baca juga: Gegara Air Mampet, Warga di Tanjunguncang Rogoh Kocek Rp 60 Ribu Sehari Beli Air Tanki 

"Untuk mandikan anak saya pun kurang 2 ember. Dari zaman ATB sampai ke Moya (Pengusaha pengelola air), kami sering demo. Dua hari lancar setelah demo, abis itu mati lagi," kata Dia. 

Seorang warga Perumahan Putra Jaya, Tomy menambahkan bahwa dirinya harus ikut demontrasi karena ingin memperjuangkan agar suplai air lancar. 

Selama suplai air terhenti, Tomi mengaku pihaknya terpaksa harus memanfaatkan air kolam yang keruh agar dapat digunakan untuk mencuci dan kebutuhan lain. Kolam itu diakuinya merupakan bekas galian. “Mau gimana lagi, itu yang ada (air dari kolam),” ujarnya. 

Ia juga mengaku heran dengan sistem suplai air di daerah dekat perumahannya, pasalnya karena suplai air di perusahaan dekar kawasan perumahan mereka lancar selama 24 jam. 

"Kami cuma berharap air mengalir 24 jam saja," katanya. 
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews