Sektor Properti di Batam Tetap Optimistis Meski Ada Ancaman Resesi Pada 2023

Sektor Properti di Batam Tetap Optimistis Meski Ada Ancaman Resesi Pada 2023

Ilustrasi.

Batam, Batamnews - Perekonomian global diperkirakan akan mengalami resesi pada tahun 2023. Ancaman resesi itu beberapa kali disampaikan Menteri Keungan RI, Sri Mulyani dan masyarakat diminta untuk bersiap-siap terhadap hal itu. 

Namun dari segi properti, ancaman resesi tidak terlalu berdampak signifikan. Kepala Cabang BTN Syariah, Ata Nasrulloh pihaknya yang merupakan perbankan yang fokus pada pembiayaan perumahan tetap melakukan ekspansi di tahun 2023. 

“Bahkan kabarnya, Kementerian BUMN akan melakukan penanaman modal, dengan tujuan untuk memperbesar pembiayaan atau kredit terutama untuk perumahan,” ujarnya, dalam kesempatan press conference Rakerda REI Khusus Batam, belum lama ini. 

Selain itu, melalui program pemerintah berupa KPR bersubsidi juga membantu untuk menekan ancaman resesi 2023. Di samping itu, kebutuhan rumah adalah kebutuhan utama. 

“Kalau boleh saya berkaca dua tahun belakangan belakangan, kita menghadapi Covid-19, yang sudah eksisting (berkurang), tapi yang beli rumah terus berjalan, walaupun Covid-19 orang yang butuh rumah tetap beli rumah juga,” katanya. 

Ia juga menilai, saat ini masyarakat dihadapkan pilihan untuk penggunaan uang (spend money), daripada untuk jalan-jalan maka lebih baik memprioritaskan membeli rumah. 

“Kami yakin produk-produk kami yang adaptif atau menyesuaikan keadaan dapat membantu masyarakan membantu masyarakan membeli rumah,” kata dia. 

Sekretaris REI Khusus Batam, Robinson menambahkan ancaman resesi bukan suatu hal yang dapat dikhawatirkan secara berlebihan. Karena selama hampir 3 tahun, dunia menghadapi Covid-19 yang berpengaruh pada perekonomian global.

“Saya yakin setiap peristiwa akan ada hikmahnya, dan justru momentum ini merupakan suatu kelebihan bagi konsumen untuk mendapat produk terbaik karena produsen memberikan yang terbaik,” katanya. 

Masih terkait pandemi Covid-19, menurutnya seluruh orang akan berhati-hati untuk membelanjakan uang mereka. Karena dengan kondisi perekonomian yang sulit, sebaiknya tidak menyimpan uang dan dibelanjakan secara bijak. 

“Investasi properti adalah yang paling tepat, sekarang mungkin peminat berkurang tapi kalau keadaan membaik pasti harganya naik. Contoh tahun 98, properti hancur-hancuran tapi setelah itu naik berlipat-lipat, saya yakin setelah ini properti naik,” pungkasnya.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews