Terungkap Jenis Racun yang Tewaskan Kopda Muslimin, Otak Penembakan Istri Sendiri

Terungkap Jenis Racun yang Tewaskan Kopda Muslimin, Otak Penembakan Istri Sendiri

Kopda Muslimin dan istri. (Dok. pribadi/repro)

Jakarta - Terungkap racun yang menewaskan tersangka otak penembakan istri, Kopda Muslimin adalah zat toksik berupa sianida. Hal itu diungkapkan Kapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Bambang Hermanto dalam rilis terkait kepulangan istri Muslimin, RW dari rumah sakit usai menjalani dirawat akibat luka tembak.

"Dari hasil pemeriksaan toksikologi ditemukan antara lain baik dari sampel urine, otak kecil, batang otak, ginjal kiri, jantung, dan paru kiri positif mengandung racun sianida. Sedangkan sampel darah, otak besar, lambung, hati, ginjal kanan juga positif mengandung sianida," kata Bambang dalam siaran pers, Kamis (1/9/2022).

Apa Itu Sianida?

Pakar farmakologi dan farmasi klinik Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Apt Zullies Ikawati beberapa waktu lalu sempat menjelaskan apa itu sianida. Ia mengungkapkan bahwa sianida adalah suatu senyawa kimia mematikan yang terdapat dalam berbagai bentuk.

Baca juga: Akhir Hidup Kopda Muslimin dan Gagalnya Skenario Bunuh Istri

"Sianida adalah suatu senyawa kimia yang mematikan, yang terdapat dalam berbagai bentuk. Sianida dapat berupa gas yang tidak berwarna, seperti hidrogen sianida (HCN) atau cyanogen chloride (CNCl), atau bentuk kristal seperti natrium sianida (NaCN) atau kalium sianida (KCN)," terang guru besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr apt Zullies Ikawati via detikcom.

Prof Zullies menjelaskan, racun sianida yang pula biasa disebut 'potas' atau 'apotas' umumnya dijual oleh toko bahan kimia untuk kepentingan penelitian. Namun, dalam keseharian, banyak juga yang menggunakan bentuk padat kalium sianida sebagai racun tikus atau racun ikan.

Dampak Mengonsumsi Sianida

Menurut Prof Zullies, senyawa sianida amat beracun (toksik). Apabila masuk ke dalam tubuh, misalnya tertelan, senyawa ini akan menghambat kerja enzim.

Baca juga: Jenazah Kopda Muslimin Diatuopsi di RS Bhayangkara Semarang

Akibatnya, pemanfaatan oksigen dalam jaringan terganggu, bahkan organ yang sensitif terhadap kondisi kekurangan oksigen pun akan rusak. Paling krusial tak lain adalah otak.

"Kekurangan oksigen ini akan menyebabkan kejang, gangguan jantung dan pernapasan, dan bisa menyebabkan kematian jika kadarnya cukup tinggi," jelasnya.

Seringkali, sianida digambarkan sebagai senyawa yang berbau seperti almond dan terasa pahit. Akan tetapi menurut Prof Zullies, tidak semua orang bisa mendeteksi bau ini.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews