Alat ISPU Deteksi Udara di Batam Tak Sehat, Ternyata Ini Penyebabnya

Alat ISPU Deteksi Udara di Batam Tak Sehat, Ternyata Ini Penyebabnya

Kota Batam. (Ilustrasi)

Batam, Batamnews - Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Batam, Kepulauan Riau sempat masuk kategori tidak sehat dengan nilai 101 pada Minggu (24/7/2022) lalu.

Hal ini termonitor dari alat Air Quality Monitoring System (AQMS) milik Stasiun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang digunakan untuk memantau perkembangan ISPU dan kualitas udara perkotaan di Batam.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, Herman Rozie mengatakan masuknya ISPU Kota Batam ke dalam kategori tidak sehat dikarenakan faktor lain.

 

Data: instagram @ditjenppkl_klhk

Ia menyebut, pada saat itu, di dekat alat AQMS ada kegiatan bakar sampah.  “Informasinya waktu itu di dekat alat AQMS kita, ada yang bakar sampah, jadi asapnya terdeteksi oleh alat tersebut,” ujar Herman, Rabu (27/7/2022). 

Ia menjelaskan, alat AQMS tersebut ditempatkan di Mako Satpol PP, Tanjunguncang, Batuaji. Pada saat itu, anggota Satpol PP sedang melakukan gotong royong dan kemudian sampahnya dibakar. Sehingga asapnya mengenai alat AQMS yang terletak di lokasi itu. 

Herman menegaskan, setelah peristiwa goro itu, alat AQMS menunjukkan kualitas udara kembali sehat.  “Tapi bukan berarti (seluruh) Kota Batam, karena setelah itu normal lagi,” katanya. 

Secara rinci, dari data stasiun KLHK Batam, terlihat PM 2.5 menjadi penyebab kualitas udara tidak sehat. PM 2.5 merupakan polutan udara yang berukuran sangat kecil, sekitar 2,5 mikron (mikrometer).

Namun secara rata-rata, Herman mengatakan kualitas udara di Batam tergolong sehat. Dan hari ini, diketahui nilai ISPU Batam sebesar 47 yang dikategorikan sehat. “Hari ini sehat, sudah aman terkendali,” kata dia.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews