Lahan Serapan Air di Karimun Makin Menipis, Banjir Mengancam

Lahan Serapan Air di Karimun Makin Menipis, Banjir Mengancam

Bupati Karimun Aunur Rafiq mengecek salah satu saluran air yang akan dinormalisasi mengantisipasi banjir. (Foto: Edo/batamnews)

Karimun, Batamnews - Sejumlah titik saluran air di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, tidak lagi cukup menampung debit air saat hujan deras mengguyur.

Banjir menjadi ancaman bagi Karimun seiring dengan menyusutnya daerah serapan air akibat banyaknya lahan yang kini berdiri bangunan.

Mengantisipasi banjir, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karimun, Cahyo Prayitno mengatakan normalisasi saluran air menjadi prioritas.

Bersama Bupati Karimun Aunur Rafiq, ia telah meninjau lokasi saluran air di Pulau Karimun Besar yang akan dilakukan normalisasi.

"Kami akan melebarkan lagi saluran air di dua lokasi tersebut agar aliran air semakin baik, dan nantinya bisa mengurai atau mengurangi kemungkinan banjir," kata Andykhatria, Sabtu (23/7/2022).

Kemudian, kawasan pemukiman yang rawan banjir, kondisinya secara topografi cekung serta memiliki dimensi saluran air yang tergolong kecil.

Sementara itu, daerah tersebut juga selalu menerima kiriman air dari daerah lainnya yang berada diatas.

"Memang sesuai topografi daerah cekung jadi tempat penampungan air, ditambah jika pemukiman warga disana tidak beraturan maka konsekuensinya rawan banjir karena ada kiriman air dari atas," ujarnya.

Dinas PUPR Karimun masih terus melakukan peninjauan saluran air di titik-titik lainnya di Pulau Karimun Besar yang tergolong rawan banjir.

Lalu, normalisasi tersebut nantinya akan dianggarkan oleh Dinas PUPR Karimun paling cepat pada APBD-Perubahan tahun 2022.

"Pada APBD-Perubahan ini paling cepat kami anggarkan, semoga semuanya bisa terealisasi," ujar Andykhatria.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews