Ombudsman Minta BP Batam 'Quick Response' Protes Layanan Air Bersih Warga

Ombudsman Minta BP Batam

Foto: Batamnews

Batam, Batamnews - Warga Kaveling Kamboja, Sei Pelunggut, Kecamatan Sagulung unjuk rasa ke Kantor SPAM Batam baru-baru ini. Mereka protes buruknya layanan distribusi air bersih di lokasi mereka.

Ombudsman Kepri menilai hal itu dapat dimaklumi mengingat persoalan tersebut sudah berjalan cukup lama.

Baca juga: Warga Kaveling Kamboja Akhirnya Sepakati Solusi PT Moya

"Kami dapat memaklumi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat. Durasi air hidup di sana hanya beberapa jam saja," ujar Kepala Ombudsman Kepri, Lagat Parroha Patar Siadari, Kamis (2/6/2022).

Upaya mengatasi masalah titik kekurangan air tentu salah satunya dengan memperbanyak kapasitas produksi. 

"BP Batam selaku penanggungjawab untuk memastikan pengelola spam dan pihak terkait lain supaya segera menjadikan prioritas dan mengurangi atau mengatasi titik kekurangan air yang terjadi," tambah Lagat.

Di sisi lain, wacana pembangunan unit pengelolaan air di daerah terdampak masih 'abu-abu'. Dimana DAM Tembesi akan dijadikan unit yang dimaksud.

"DAM Tembesi itu setau saya rencananya akan dibangun unit pengelolaan air bersih di sana supaya bisa dialirkan ke pelanggan, tapi sampai sekarang belum. Barangkali karena memang BP Batam akan menyerahkan ke pengelola PT Moya untuk hulu-hilirnya," ujar dia.

Baca juga: Emak-emak Protes Layanan Air Bersih PT Moya

Ia meminta, PT Moya meningkatkan layanan lebih baik lagi sehingga kebutuhan air untuk masyarakat Batam dapat terpenuhi secara merata dan tidak berkekurangan. 

BP Batam pun diminta Ombudsman 'quick response' atau cepat tanggap terhadap keluhan warga ini. 

"Tentu juga dibarengi dengan pergantian pipa retribusi air karena setau saya arah ke sana itu pipanya masih terlalu kecil dan kapasitasnya terbatas. BP Batam harus cepat tanggap, jangan sampai nanti masyarakat semakin tidak percaya dengan pelayanan air di Batam," katanya. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews