4 Saran Dokter Gizi Agar Berat Badan Tak Meroket Sehabis Lebaran

4 Saran Dokter Gizi Agar Berat Badan Tak Meroket Sehabis Lebaran

Berat badan meroket sehabis lebaran (Foto: iStock)

Jakarta, Batamnews - Dokter gizi memastikan santapan lezat saat lebaran tidak bakal memicu kenaikan berat badan secara drastis. Jadi jika tubuh menggemuk dalam beberapa pekan ke depan, maka ada yang salah dengan pola makan.

Menurut dr Juwalita Surapsari, SpGK, M.Gizi dari RS Pondok Indah, peningkatan berat yang signifikan badan tidak semudah yang dibayangkan. Butuh asupan kalori yang cukup banyak, yang tidak mungkin dicapai hanya dalam 2 hari selama lebaran.

"Dengan memperkirakan bahwa 1/2 kilogram jaringan lemak mengandung 3.500 kkal, maka berat badan kita (dalam hal ini jaringan lemak) akan bertambah 1 kilogram apabila kita kelebihan 7.000 kkal dalam makanan yang kita konsumsi," jelasnya.

Dengan perhitungan tersebut, seseorang yang biasa mengonsumsi 2.000 kkal sehari harus menyantap 5.500 kkal selama 2 hari agar berat badannya naik 1 kg.

"Angka ini tentu saja besar sekali dan sulit tercapai dalam 2 hari tersebut," tegas dr Juwalita.

Namun demikian, tidak bisa dipungkiri ada banyak orang yang mengeluh berat badannya meroket selepas lebaran. Nah, agar tidak harus mengalaminya, ada beberapa tips yang bisa dilakukan.

1. Batasi minuman manis

Menurut dr Juwalita, minuman manis seperti sirup mengandung kalori tersembunyi yang bisa meningkatkan calorie intake tubuh seseorang. Saran dr Juwalita, perbanyak minum air putih agar masih bisa menyantap kue kering kesukaan.

2. Segera kembali diet yang sehat

Selama 2 hari makan berlebih memang tidak meningkatkan berat badan secara drastis, tetapi kebanyakan orang tidak berhenti hanya dalam 2 hari. Selepas lebaran, masih lanjut halal bihalal yang hidangannya tidak kalah lezat. Saran dr Juwalita, batasi makan sembarangan dan mulai kembali ke diet seimbang.

 

3. Olahraga yang cukup

Masa libur lebaran tahun ini cukup panjang, ada banyak waktu untuk mengatur jadwal olahraga. Tidak perlu yang berat-berat, cukup joging ringan tiap sore atau bersepeda.

"Tak perlu berpikir bahwa olahraga adalah hukuman ketika Anda makan banyak, tetapi jadikanlah ini kebiasaan baru agar berat badan dapat terus terjaga dengan baik," saran dr Juwalita.

4. Istirahat!

Jangan lupa, istirahat yang cukup adalah bagian penting dalam menjaga fungsi metabolisme. Selama puasa Ramadan, pola tidur mungkin agak terganggu karena selalu harus bangun lebih awal dan terkadang tidur larut karena banyak kegiatan. Libur lebaran menjadi momen yang tepat untuk memulihkan pola tidur.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews