Shanghai Lockdown, 26 Juta Penduduk Dikurung di Rumah

Shanghai Lockdown, 26 Juta Penduduk Dikurung di Rumah

Kota Shanghai, China. (Foto: istockphoto)

Shanghai - Kota bisnis China, Shanghai menjadi sepi setelah pemerintah memberlakukan jam malam yang ketat pada 26 juta orangnya untuk menghentikan penyebaran epidemi COVID-19.

Implementasi berlanjut bahkan ketika angka resmi infeksi lokal pada hari kedua mulai menurun. Demikian dilansir Berita Harian, Jumat (1/4/2022).

Pemerintah setempat memperpanjang aturan yang ada di provinsi timur, segera setelah bagian barat kota juga menghadapi penutupan sesuai jadwal.

Aturan resmi baru menunjukkan sebagian besar kota dengan kepadatan tinggi diperintahkan untuk tinggal di rumah selama diperlukan untuk mengendalikan penyebaran epidemi.

Penghuni juga dilarang keluar rumah atau membuang sampah atau membawa hewan peliharaannya jalan-jalan.

Sebagian besar layanan transportasi umum dihentikan, sementara bisnis yang tidak penting seperti restoran dan pusat perbelanjaan juga diperintahkan untuk tutup.

Jam malam yang diberlakukan untuk mengendalikan penyebaran varian Omicron yang mudah menyebar dimulai Senin lalu dan awalnya diperkirakan akan berlangsung selama total 10 hari.

Daerah timur Sungai Huangpu Shanghai ditutup selama lima hari, sebelum dibuka kembali ketika distrik barat memulai penutupan lima hari.

Namun, pemerintah mengatakan pelonggaran di Shanghai timur akan dilaksanakan secara bertahap.

Hari ini, pihak berwenang melaporkan jumlah infeksi harian menurun selama dua hari berturut-turut.

Dilaporkan 4.144 kasus infeksi baru tanpa gejala dan 358 kasus bergejala, kemarin, dibandingkan dengan total 5.298 dan 355 hari sebelumnya.

Shanghai International Expo Center, yang biasanya menyelenggarakan pameran dagang seperti Shanghai Autoshow, kini telah berubah menjadi pusat karantina terbesar di kota dengan lebih dari 15.000 tempat tidur. 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews