Jerman Peringatkan Jangan Pakai Anti Virus Kaspersky

Jerman Peringatkan Jangan Pakai Anti Virus Kaspersky

Logo Kaspersky. Foto: internet

Jakarta, Batamnews - Otoritas kemanan siber pemerintah Jerman, memperingatkan agar warga Jerman terutama, tidak memakai software anti virus dari perusahaan teknologi terkenal asal Rusia, Kaspersky. Ada apa gerangan?

Federal Office for Information Security (BSI) mengklaim bahwa dengan memakai produk anti virus Kaspersky, para pebisnis misalnya berisiko untuk dimata-matai atau dipaksa meluncurkan serangan siber.

Baca juga: Galaxy A53 5G Hadir dengan Dua Varian di RI, Segini Harganya

Reuters memberitakan, BSI menyatakan bahwa perusahaan siber yang berbasis di Rusia bisa saja diminta patuh pada pemerintah untuk menjebol sistem di mancanegara atau bisa pula teknologinya dipakai untuk melakukan serangan siber.

"Manufaktur IT Rusia bisa saja melakukan operasi serangan sendiri, dipaksa untuk menyerang sistem yang diincar atau dimata-matai tanpa sepengetahuan mereka atau sebagai aat untuk mengintai konsumennya," kata BSI.

BSI pun merekomendasikan mereka yang sudah memakai Kaspersky untuk menggantinya dengan produk alternatif. Sebelumnya di tahun 2017, pemerintah Amerika Serikat juga melarang pemakaian Kaspersky di negara itu.

DI tahun yang sama, lembaga siber Inggris mengumumkan pada seluruh departemen pemerintahan untuk tidak menggunakan produk Kaspersky di sistem yang terkait dengan keamanan nasional.

Di Jerman, pengumuman itu membuat klub sepakbola Eintracht Frankfurt memutus kontrak Kaspersky sebagai sponsor. "Kami menyesalkan perkembangan ini," kata juru bicara klub.

Baca juga: Jokowi Luncurkan Mobil Listrik Pertama Buatan Indonesia

Kaspersky sendiri dalam tanggapannya mengatakan akan meminta klarifikasi dari BSI atas keputusan tersebut. Mereka menilai hal itu bukan terkait masalah teknis melainkan politis di tengah serangan Rusia ke Ukraina.

Kaspersky menegaskan tidak berhubungan dengan pemerintah Rusia sama sekali. Apalagi infrastruktur pemrosesan data mereka sudah direlokasi ke Swiss sejak tahun 2018 silam.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews