Ketahui 7 Dampak Bagi Anak-anak yang Sering Main Game

Ketahui 7 Dampak Bagi Anak-anak yang Sering Main Game

Ilustrasi.

Jakarta - Era disrupsi teknologi memudahkan siapapun untuk mengaksesnya, termasuk anak-anak. Ponsel pintar menjadi medianya.

Salah satu yang digandrungi anak-anak adalah main game, baik itu online maupun offline.

Hal itu membuat anak-anak sering kali menghabiskan banyak waktu untuk bermain game, bahkan sampai kecanduan. Demikian dikutip dari Halodoc, Senin (28/2/2022).
 
Sebenarnya, boleh saja jika membiarkan Si Kecil sesekali bermain game untuk mengisi waktu. Namun, hal ini bisa memicu dampak yang tidak baik jika dilakukan terlalu sering.

Nyatanya, ada beberapa dampak yang bisa muncul akibat anak-anak sering main game, termasuk dampak kesehatan fisik dan kesehatan mental. 

Kebiasaan menghabiskan waktu bermain game bisa membuat Si Kecil mengalami kecanduan yang ditandai dengan merasa gelisah dan mudah marah apabila tidak diizinkan bermain, susah berhenti main game, tidak peduli dengan orang sekitar, hingga muncul gejala penyakit, seperti migraine atau mata lelah.

Terlalu sering main game, apalagi sampai membuat anak tidak melakukan aktivitas lain bisa memicu beragam dampak buruk, di antaranya:

1. Kesehatan Mata Terganggu
Menatap layar komputer atau gadget terlalu lama saat bermain game otomatis akan membuat kesehatan mata anak jadi menurun, mulai dari mata lelah, minus bertambah, sampai kerusakan saraf mata.  

2. Gangguan Motorik
Hanya duduk bermain game saja seharian juga membuat anak jadi kurang banyak bergerak. Akibatnya, lama kelamaan kemampuan motorik Si Kecil akan menurun, sehingga pertumbuhan badannya jadi tidak maksimal dan anak berisiko mengalami obesitas.

3. Nyeri Sendi
Saat bermain game, anak tanpa sadar duduk membungkuk atau tiduran. Posisi duduk ini bukanlah posisi duduk yang sehat. Jika anak duduk dalam posisi yang salah terlalu lama, itu bisa membuat ototnya terasa kaku dan nyeri sendi.

Selanjutnya....

 

4. Menurunkan Tingkat Konsentrasi Anak
Menurut penelitian, kecanduan bermain game bisa membuat anak mengalami gangguan konsentrasi. Ketika anak senang bermain game, akan terjadi perubahan pada struktur dendrit sel-sel di dalam otaknya. Hal ini mengakibatkan konsentrasi anak menurun, sehingga ia mudah lupa dan gagal fokus. Paparan radiasi dari perangkat elektronik juga bisa melemahkan konsentrasi anak.

5. Anak Kurang Bersosialisasi
Si praremaja yang kecanduan bermain game biasanya akan lebih memilih bermain komputer di rumah daripada bermain di luar bersama teman-temannya. Akibatnya, anak akan jadi canggung atau kurang cakap jika harus bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.

6. Masalah Komunikasi
Tidak hanya kemampuan bersosialisasi saja yang bermasalah, anak yang kecanduan game juga akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. 

Kegiatan berkomunikasi bukan hanya sekadar mendengarkan dan memberi respons perkataan orang lain, tapi juga termasuk membaca ekspresi lawan bicara. Anak yang kurang bersosialisasi biasanya kesulitan melakukan hal ini.

7. Anak Jadi Lebih Agresif
Anak yang kecanduan bermain game yang mengandung unsur kekerasan, seperti perang-perangan, pertarungan, dan lain sebagainya, biasanya akan lebih agresif dan memiliki emosi yang tinggi. 

Meski begitu, sebenarnya bermain game juga bisa memberi manfaat untuk anak, termasuk membantu mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan meningkatkan kreativitas. 

Maka dari itu, penting bagi ayah dan ibu untuk lebih bijak dalam memberikan izin anak bermain game, bukan malah melarangnya sama sekali.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews