Ilmuwan Jepang: Omicron 'Siluman' BA.2 Bisa Lebih Bahaya

Ilmuwan Jepang: Omicron

ilustrasi

Jakarta, Batamnews - BA.2 yang dijuluki 'Omicron siluman' merupakan subvarian dari COVID-19 Omicron. Kasus BA.2 diperhatikan meningkat di beberapa negara dan menurut studi terbaru oleh peneliti Jepang kemungkinan subvarian ini bisa lebih berbahaya menimbulkan gejala yang parah.

Dalam laporan yang dipublikasikan dalam bioRxiv, studi melihat Omicron BA.2 memiliki tanda-tanda bisa menimbulkan gejala parah sama seperti Delta. BA.2 disebut juga memiliki kemampuan menghindari imunitas dari vaksin serta resistan terhadap terapi antibodi tertentu.

Baca juga: Uji WGS Ungkap 6 Kasus Probable Omicron di Bintan

"Dilihat dari sudut pandang manusia, ini mungkin adalah virus yang lebih buruk dari BA.1. Bisa jadi menular dengan lebih baik dan menyebabkan penyakit yang lebih buruk," kata ahli mikrobiologi Cleveland Clinic, Dr Daniel Rhoads, seperti dikutip dari CNN pada Jumat (18/2/2022)

Peneliti yang terlibat dalam studi, Kei Sato, mengatakan hal terpenting saat ini adalah menemukan cara efektif untuk melacak BA.2. Julukan 'siluman' sendiri muncul karena subvarian ini lebih sulit terdeteksi oleh metode tes yang spesifik untuk Omicron.

Baca juga: 4 Ciri-ciri Gejala Omicron pada Pasien yang Sudah Divaksin dan Booster

Beberapa peneliti bahkan beraguman BA.2 seharusnya sudah tidak dianggap lagi sebagai Omicron.

"Sepertinya kita akan menyaksikan alfabet Yunani baru," komentar virolog Deborah Fuller dari University of Washington School of Medicine yang telah menganalisa studi.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews