Omicron Katanya Lebih Jinak, Sri Mulyani: Tak Boleh Takabur!

Omicron Katanya Lebih Jinak, Sri Mulyani: Tak Boleh Takabur!

Menteri Keuangan Sri Mulyani (Dok: Humas DJP)

Jakarta, Batamnews - Kasus Covid-19 di Indonesia kembali melonjak akibat varian Omicron. Kasus harian yang beberapa waktu lalu sudah melandai di bawah 10 ribu kembali meningkat di atas 30 ribu per harinya.

Hal ini dikarenakan penyebaran Omicron lebih cepat daripada varian delta. Meski demikian ada kabar baiknya sebab dampaknya tak separah varian delta, terutama ke kematian.

Baca juga: Singapura Waspadai Penularan Omicron di Kalangan Anak-anak

Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan kondisi ini tak boleh membuat masyarakat takabur atau lupa diri.

"Ada peningkatan kasus infeksi Omicron, kabar baiknya negara lain menunjukkan meskipun transmisi lebih cepat, dari sisi tingkat okupansi RS dan kematian lebih rendah. Tapi tidak boleh takabur," ujarnya dalam Mandiri Investment Forum, Rabu (9/2/2022).

Menurutnya, protokol kesehatan masih menjadi satu keharusan untuk dilaksanakan. Sembari pemerintah juga mempercepat proses vaksinasi baik dosisi pertama, kedua hingga booster untuk seluruh usia.

Apalagi, puncak varian Omicron dipresdiksi terjadi di akhir Februari. Dimana kemungkinan tingkat kasusnya 2-3 kali lebih tinggi dibanding varian Delta.

"Itulah mengapa bagi Indonesia ada dua hal penting, yaitu akselerasi vaksinasi terutama booster, sembari melanjutkan implementasi disiplin protokol kesehatan," jelasnya.

Di tahun ini, mengatasi pandemi Covid-19 masih menjadi fokus pemerintah sehingga anggaran untuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) masih diberikan. Nilainya memang tak sebesar tahun lalu namun APBN akan tetap fleksibel untuk memberikan tambahan jika diperlukan dalam penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional.

Baca juga: Update Corona Batam: 205 Kasus Aktif, Probable Omicron Tembus 111 Orang

Adapun di 2022, anggaran PEN ditetapkan sebesar Rp 455,62 triliun. Lebih besar dari tahun lalu yang hampir mencapai Rp 700 triliun.

"Jadi kami masih berurusan dengan Covid-19 dan Omicron saat ini ada dipikiran kami. Dunia tidak terkecuali Indonesia juga menjadi saksi meningkatnya kasus Omicron," pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews