Viral, Emak-emak Ngotot Tolak Divaksin Sampai Minta Ditembak Polisi

Viral, Emak-emak Ngotot Tolak Divaksin Sampai Minta Ditembak Polisi

Viral emak-emak di Sulut menolak divaksin (Foto: dok. istimewa)

Boltim, Batamnews - Viral di media sosial seorang wanita cekcok dengan polisi karena menolak divaksin Covid-19 di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut). Emak-emak viral itu juga mengaku rela ditembak polisi.

Dalam video yang viral, wanita tersebut terlihat cekcok dengan sejumlah petugas lantaran menolak disuntik vaksin. Tampak seorang petugas berseragam polisi memberikan penjelasan namun dia berkeras menolak penjelasan petugas.

Baca juga: Kenali Efek Samping Pasca Vaksin Covid-19 pada Anak

Terdengar juga rekaman suara wanita itu mengaku masih banyak warga lain yang juga belum divaksin. Emak-emak tersebut marah-marah dan ngotot hingga berkata rela ditembak polisi daripada harus divaksin Covid.

"Jangan terlalu sombong, tembak saja di saya, daripada kalian memaksa," kata wanita itu dalam unggahan video yang viral.

Kabid Humas Polda Sulut Kombes Jules Abraham Abast mengatakan peristiwa emak-emak viral itu terjadi di Desa Kayumoyondi, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Boltim, Selasa (25/01) siang. Dia menyebut kejadian bermula saat kepala desa setempat dan personel Polres Boltim melakukan percepatan vaksinasi di wilayah Tutuyan.

"Kemudian mendatangi salah satu rumah warga yang belum disuntik vaksin dan menyampaikan imbauan serta ajakan secara baik-baik, namun justru warga tersebut menolak dengan keras," kata Jules ketika dimintai konfirmasi, Kamis (27/1/2022).

Jules menjelaskan wanita tersebut naik pitam seraya memarahi perangkat desa dan petugas kepolisian yang berada di lokasi tersebut. Jules membantah memaksa warga divaksin.

Baca juga: Travel Bubble Dibuka, 2.000 Pelaku Pariwisata di Batam Tuntas Divaksin Booster

"Tidak ada pemaksaan. Pihak pemerintah desa dan kepolisian saat itu hanya mengimbau yang bersangkutan untuk mengikuti vaksinasi di lokasi terdekat," ujarnya.

Jules menambahkan, wanita itu menolak karena belum menyadari betapa pentingnya pemberian vaksin. Padahal, kata dia, program ini untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19.

"Kami terus bersinergi dengan pihak-pihak terkait, termasuk melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk melakukan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya vaksinasi," pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews