Adakah Orang Kebal Covid-19 Tanpa Vaksin? Baca Riset Ini

Adakah Orang Kebal Covid-19 Tanpa Vaksin? Baca Riset Ini

Ilustrasi masker.(Foto: Robert Pastryk/Pixabay.)

Jakarta, Batamnews - Sejumlah peneliti menyimpulkan kemungkinan ada manusia di dunia yang kebal atas virus SARS-Cov-2. Gen ini mungkin memegang peranan untuk potensi merawat Covid-19.

"Pengenalan atas SARS-Cov-2 pada populasi di skala global, telah memberikan demonstrasi lain pada variabilitas klinis luar biasa antara individu dalam perjalanan infeksi, dari tanpa gejala hingga yang mengancam jiwa," kata tim peneliti, dikutip Science Alert, Kamis (21/10/2021).

Tim peneliti yang dipimpin oleh ahli imunologi Evangelos Andreakos dari Academy of Athens ini menambahkan mereka punya sedikit pengetahuan mengenai dasar genetik dan imunologis manusia dari kekebalan bawaan pada virus.

"Pemahaman kami atas patofisiologi Covid-19 yang mengancam jiwa sejak dijelaskan Desember 2019, namun kami masih memiliki pengetahuan soal dasar genetik dan imunologis manusia dari resistensi bawaan pada SARS-Cov-2," jelas mereka.

Para peneliti juga mencatat ada beberapa orang yang terhindar virus, saat seluruh anggota rumah tangga terinfeksi Covid-19. Sejumlah penelitian yang disebut serius juga melihat hal ini. Namun hasilnya sejauh ini hanya memperlihatkan perbedaan kecil saja.

Misalnya dalam laporan Science Alert tahun lalu, golongan darah khususnya O sepertinya sedikit kebal atas infeksi. Penelitian lain mengamati protein seperti reseptor ACE2 atau TMEM41B yang dibutuhkan coronavirus untuk masuk atau mereplikasi dalam sel.

 

Tim peneliti mengatakan perlu melakukan lebih banyak lagi untuk mengungkap soal adanya populasi yang kebal atas virus. Mereka juga punya beberapa ide untuk mengungkapkannya.

Salah satunya dengan mengidentifikasi, merekrut dan menganalisa secara genetik individual yang secara natural kebal dari infeksi SARS-Cov-2.

"Pertama kita fokus pada kontak rumah tangga yang tidak terinfeksi dari orang dengan gejala Covid-19. Selanjutnya kita mempertimbangkan individu yang terpapar kasus tanpa proteksi diri, setidaknya selama 1 jam perhari selama 3-5 hari pertama saat gejala terjadi," ungkap tim peneliti.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews