Rudi: Biaya Karantina Pasien OTG Ditanggung Pemko Batam

Rudi: Biaya Karantina Pasien OTG Ditanggung Pemko Batam

ilustrasi.

Batam, Batamnews - Kasus Covid-19 di Kota Batam terus melonjak signifikan, per tanggal 26 Mei 2021 jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 145 orang. Namun sebagian besar merupakan pasien yang tidak ada gejala atau OTG sehingga menjalani isolasi mandiri. 

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengatakan saat ini pasien yang ditetapkan isolasi mandiri harus menjalani masa karantina di lokasi yang ditentukan oleh Pemerintah Kota Batam, salah satunya Asrama Haji. 

Baca juga: Bupati Lingga Tinjau Kesiapan Implasmen Timah Jadi Lokasi Karantina Pasien Covid

“Pasien OTG sudah kami tempatkan di Asrama Haji, kami mau lakukan tindakan karantina terhadap mereka selama sebulan duli,” ujar Rudi di Kantor Wali Kota Batam, Kamis (27/5/2021). 

Terkait daya tampung Asrama Haji, Rudi mengatakan bisa menampung hingga 900 orang. Jika nantinya sudah penuh, maka pasien OTG bisa ditempatkan di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) di Kawasan Marina, Sekupang. 

“Masih cukuplah, ada yang masuk ada yang keluar karena sembuh,” katanya. 

Ia menyampaikan pasien OTG tidak ditanggung oleh pemerintah pusat, sehingga biaya makanan maupun akomodasi para pasien ditanggung oleh Pemerintah Kota Batam. 

Untuk biaya makan, Rudi menyebutkan setiap pasien dianggarkan Rp 60-70 ribu per hari untuk biaya makan. Sedangkan biaya lainnya tidak termasuk, seperti untuk mencuci pakaian akan dilakukan pasien itu sendiri. “Kami hanya sediakan ember saja, mereka yang cuci sendiri,” kata dia. 

Selain biaya tersebut, biaya lainnya menyangkut akomodasi para pasien OTG. Pihaknya akan melakukan penjemputan dari rumah ke tempat karantina. “Ada bus yang kami siapkan,” ucapnya. 

Setelah satu bulan dilakukan kebijakan ini, pihaknya akan menganalisa, apakah tetap dilanjutkan atau tidak. Mengingat kemampuan anggaran yang kurang memadai.

“Nanti dibuat analisanya, BP Batam juga ikut membantu dengan pengadaan asrama haji, saya sudah minta BP Batam buat surat ke kementrian terkait,” kata dia. 

Baca juga: Beda Isolasi Mandiri dan Karantina Mandiri, Jitu Mana untuk Stop Pandemi?

Saat ini jumlah pasien OTG yang ditempatkan di Asrama Haji mencapai 105 orang, diantaranya laki-laki sebanyak 60 orang dan perempuan sebanyak 45 orang. 

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menambahkan bahwa Pemerintah Kota Batam juga minta Pemerintah Provinsi untuk dapat membantu anggaran bagi pasien OTG. 

“Kami sudah minta agar Pemerintah provinsi bantu untuk pasien OTG,” ujar Amsakar.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews