Tiru Singapura, Malaysia Beri Vaksin Covid-19 Gratis ke WNA

Tiru Singapura, Malaysia Beri Vaksin Covid-19 Gratis ke WNA

Foto: PM Malaysia Muhyiddin Yassin. (Foto: AP)

Kuala Lumpur - Malaysia akan memperpanjang program vaksinasi Covid-19 gratis untuk semua orang asing yang tinggal di negara tersebut. Hal ini termasuk pelajar, pengungsi, dan migran yang tidak memiliki dokumen.

Malaysia menargetkan akan meluncurkan vaksin pada akhir bulan ini, yang menargetkan setidaknya 80% dari populasi 32 juta penduduk dalam waktu satu tahun.

"Lingkungan yang aman dan bebas dari Covid-19 hanya dapat dicapai jika sebanyak mungkin penduduk Malaysia diimunisasi," kata komite pemerintah untuk pasokan vaksin, dilansir dari Reuters, Minggu (14/02/2021).

Meski demikian, panitia vaksinasi mengatakan prioritas akan diberikan kepada warga Malaysia, dengan jadwal vaksinasi untuk orang asing dan akan diumumkan.

Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi Khairy Jamaluddin mengatakan orang asing yang memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksinasi gratis akan mencakup pencari suaka yang terdaftar di badan pengungsi PBB UNHCR dan migran tidak berdokumen.

"(Komite) akan membahas lebih lanjut tentang bagaimana ini dapat diterapkan," katanya di Twitter.

Dia menambahkan pihak berwenang akan membawa pemerintah negara bagian, kedutaan asing dan organisasi non-pemerintah untuk membantu distribusi vaksin.

Malaysia telah mendapatkan vaksin yang cukup untuk mencapai targetnya, setelah menyetujui kesepakatan pasokan dengan produsen obat AS Pfizer dan mitra Jerman BioNTech, Institut Penelitian Gamaleya Rusia serta Sinovac Biotech Ltd dan CanSino Biologics China.

Mereka juga mendapatkan dua pengiriman vaksin terpisah dari AstraZeneca PLC, termasuk satu pengiriman yang diatur di bawah fasilitas COVAX global. Pengiriman pertama vaksin Pfizer-BioNTech diharapkan tiba pada 26 Februari 2021.

Malaysia juga mengalami lonjakan tajam infeksi virus korona dalam beberapa pekan terakhir, setelah sebagian besar mengendalikan epidemi hampir sepanjang tahun lalu. Akibatnya total kasus melewati 250.000, termasuk 923 kematian, pada Rabu (10/2/2021).


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews