Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2020 Minus 2,07 Persen, Terburuk Sejak 1998

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2020 Minus 2,07 Persen, Terburuk Sejak 1998

Ilustrasi.

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 mengalami kontraksi cukup hebat dimana pertumbuhannya minus 2,1 persen.

Angka ini jauh lebih buruk dibandingkan tahun sebelumnya yang masih tetap positif di angka 5,02 persen.

Pandemi virus corona atau Covid-19 menjadi biang kerok utama melorotnya angka pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun lalu.

Jika dirinci, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I sebesar 2,97 persen, kuartal II minus 5,32 persen, kuartal III minus 3,04 persen, dan kuartal IV minus 2,19 persen.

"Sehingga secara kumulatif ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 2,07 persen," ucap Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dilansir Suara.com---jaringan Batamnews, Jumat (5/2/2021).

Kecuk menjelaskan kondisi ekonomi pada kuartal IV 2020 telah menunjukan perbaikan tak hanya di tingkat global tetapi juga di tingkat domestik.

Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang tumbuh minus 2,19 persen, tetapi pertumbuhan yang negatif ini jauh lebih baik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang minus 3,04 persen.

"PDB kuartal IV-2020 membaik dari kuartal sebelumnya walau secara keseluruhan masih melemah," katanya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2020 menjadi di kisaran minus 2,2 persen hingga minus 1,7 persen.

Angka tersebut jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya di mana pertumbuhan ekonomi di perkirakan minus 1,7 persen dan masih bisa tumbuh positif di kisaran 0,6 persen.

Pasalnya, hingga akhir tahun Sri Mulyani memperkirakan konsumsi rumah tangga bakal minus 2,7 persen hingga minus 2,4 persen.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews