Mark Zuckerberg Buka Suara Soal Kebijakan Baru WhatsApp

Mark Zuckerberg Buka Suara Soal Kebijakan Baru WhatsApp

Mark Zuckerberg akhirnya buka suara soal kebijakan privasi baru WhatsApp yang dianggap sebagian orang kontroversial. (AP/Andrew Harnik)

Batam - Pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg akhirnya buka suara soal kebijakan privasi baru WhatsApp yang dianggap sebagian orang kontroversial.

Di satu sisi, ia juga menyempatkan diri untuk menyindir iMessage milik Apple.

Zuckerberg mengatakan ada empat tema besar yang bakal menjadi fokus perusahaannya tahun 2021, salah satunya terkait kebijakan layanan pesan instan WhatsApp.

Terkait kekhawatiran pengguna WhatsApp soal data mereka, Zuckerberg menegaskan bahwa perubahan kebijakan itu tidak akan mengubah privasi dan keamanan yang mereka kirimkan dengan keluarga dan teman.

"Semua pesan ini dienkripsi secara end-to-end - yang artinya kita tidak bisa melihat atau mendengar apa yang kalian katakan, dan kami tidak akan pernah kecuali orang yang kalian kirimi pesan memilih untuk membagikannya," kata Zuckerberg, dilansir CNN Indonesia yang mengutip dari The International News, Sabtu (30/1/2021).

Zuckerberg mengatakan update baru ini merupakan bagian dari kebijakan baru WhatsApp untuk memudahkan akun bisnis dalam berkomunikasi dengan pelanggannya.

Saat ini, ada 175 juta pengguna yang berinteraksi dengan akun WhatsApp bisnis dan mereka membutuhkan fitur baru untuk memudahkan interaksi dengan pelanggannya.

Untuk itu, Facebook membangun infrastruktur hosting digunakan akun bisnis untuk menyimpan percakapan WhatsApp mereka.

Pesan yang dikirimkan ke akun bisnis hanya akan disimpan di infrastruktur Facebook jika itu memang keinginan mereka. Dalam pernyataan WhatsApp sebelumnya, pengguna akan mendapatkan peringatan jika akun bisnis yang mereka hubungi menyimpan percakapannya di luar WhatsApp.

"Kami ingin semua orang tahu upaya yang kita lakukan untuk melindungi pesan pribadi kalian, jadi kami mengundur jadwal update ini untuk memberikan semua orang waktu untuk memahami apa arti update ini," jelas Zuckerberg.

 

Dalam kesempatan yang sama, seperti dikutip Times of India, Zuckerberg juga berbicara soal privasi dan menyindir Apple. Ia mengatakan iMessage yang menjadi aplikasi messaging default di produk Apple memiliki fitur privasi dan keamanan yang lebih rendah dari WhatsApp.

"Apple baru-baru ini meluncurkan label nutrisi yang lebih fokus pada metadata yang dikumpulkan aplikasi dan bukan tentang privasi dan keamanan pesan orang-orang," kata pria berusia 36 tahun ini.

"Tapi iMessage menyimpan backup pesan kalian yang terenkripsi non-end-to-end secara default kecuali kalian menonaktifkan iCloud, sehingga Apple dan pemerintah memiliki kemampuan untuk mengakses pesan banyak orang," imbuhnya.

Zuckerberg juga mengkritik kebijakan Apple yang menggunakan kekuasaannya untuk menomorsatukan layanan buatannya sendiri, terutama iMessage yang bersaing dengan Messenger dan WhatsApp.

"iMessage adalah kunci utama ekosistem mereka. Itu sudah diinstal di setiap iPhone dan mereka lebih memilih itu dengan APIs dan izin pribadi, itu sebabnya iMessage adalah layanan messaging yang paling banyak digunakan di AS," ucap Zuckerberg.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews