Viral Puluhan ABK WNI di Marshall Islands Minta Tolong Dipulangkan

Viral Puluhan ABK WNI di Marshall Islands Minta Tolong Dipulangkan

ABK WNI di Marshall Islands minta tolong ingin pulang ke Indonesia. (Foto: Tangkapan layar video IG @pemalang.update)

Jakarta - Video yang memperlihatkan puluhan orang anak buah kapal (ABK) meminta agar dipulangkan ke Indonesia viral di media sosial. Pria dalam video itu mengaku mereka berada di Marshall Islands, kawasan Pasifik.

Dilansir via detik.com, video itu diposting oleh akun Instagram @pemalang.update, kemarin. Hingga berita ini ditulis, video itu sudah dilihat belasan ribu kali. Video dengan durasi 2 menit 44 detik itu tampak sekelompok pria yang sedang duduk memenuhi sebuah ruangan.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, kepada yang terhormat bapak ibu pemerintah Indonesia yang yang kucintai. Saya mohon bantuan untuk bisa pulang ke negara kami. Kita sudah finish kontrak kerja, kami dari PT PJS, Puncak Jaya Samudra, total semua orang yang sudah finish kontrak kerja ada 35 orang. Ada yang lima bulan, tiga bulan, bahkan hampir satu bulan," ujar pria dalam video itu, Kamis (14/1/2021).

"Sedangkan kami di sini dapat makan sehari dua kali. Kalau hari Minggu cuman satu kali, dan tempat tidur kami pun tidak layak untuk kami tiduri. Kadang bocor kalau ada hujan gede bocor, air pun masuk dan kita semua tempat tidurnya pun tidak muat. Ada yang tidur di ruang mesin," sambungnya.

Seorang pria yang mengaku bernama Abdullah melanjutkan, dia dan teman-temannya minta bantuan untuk dipulangkan ke Indonesia.

"Kepada Bapak yang saya hormati, saya minta tolong dengan amat sangat, tolonglah Pak, pulangkan kami semua. Saya di sini sudah finish. Saya selama di sini sudah lima bulan, tidak dapat gaji, sedangkan kami masih punya tanggungan, Pak. Saya masih punya orang tua, tolonglah Pak, pulangkan kami segera," kata dia.

Kasi Pengupahan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Disnaker Kabupaten Pemalang, Arya Dhyta, mengatakan telah mengetahui adanya video tersebut. Menurutnya, dari total 35 ABK yang tertahan, 15 orang di antaranya merupakan warga Kabupaten Pemalang.

"15 orang merupakan warga Pemalang, mereka masih tertahan di Majuro negara Kepulauan Marshall. Semestinya, ABK sudah pulang lima bulan lalu," kata Arya, Kamis (14/1/2021).

 

Arya menjelaskan mereka tertahan karena pandemi virus Corona. Meski begitu, Arya mengungkap Pemkab Pemalang telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI terkait pemulangan para ABK tersebut.

"Dari pihak PT juga sudah memesankan tiket untuk penerbangan 15 Januari mendatang. Namun rencana tersebut mundur dengan alasan belum ada jadwal penerbangan di Majuro," kata Arya.

Jika masih ada kendala dengan jadwal penerbangan, kata Arya, maka kemungkinan para ABK tersebut akan dipulangkan dengan kapal laut. Namun hingga saat ini belum ada kepuusan terkait kemungkinan penjemputan. Ditambah lagi tak ada KBRI di negara tersebut.

"Itu hasil koordinasi dengan Kemenlu. Jika tidak bisa dipulangkan menggunakan pesawat terbang, AKB akan diangkut menggunakan kapal laut," katanya.

"Kami hanya bisa menunggu keputusan dari pemerintah pusat," pungkas Arya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews