Hal yang Terjadi di Hari Kedua Pembelajaran Tatap Muka di Batam

Hal yang Terjadi di Hari Kedua Pembelajaran Tatap Muka di Batam

Pembelajaran di sekolah mulai dijalankan di Kota Batam. Saat ini masih khusus daerah hinterland. (Foto: Margaretha/Batamnews)

Batam - Sekolah tatap muka sudah dimulai dua hari belakangan. Namun pembelajaran ini baru dikhususkan untuk daerah pinggiran (hinterland).

Kesempatan ini disambut para siswa dengan sangat baik, karena hampir sembilan bulan lamanya tidak merasakan sekolah tatap muka karena pandemi Covid-19.

Seperti pantauan di SMP Negeri 1 Batam yang terletak di Kecamatan Belakang Padang. Proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Para siswa wajib memakai masker dan tempat duduk siswa dibuat berjarak.

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Batam, Syakroni mengatakan, pembelajaran dibagi dalam dua shift. Pertama berlangsung dari pukul 07.30-10.00 WIB kemudian dilanjutkan pada shift kedua yang berlangsung dari pukul 10.30-13.00 WIB.

“Memang sengaja ada selisih 30 menit, supaya tidak terjadi kerumunan saat pertukaran shift,” ujar Syakroni, Selasa (5/1/2021).

Pada masa pembelajaran tersebut, tidak diberikan waktu untuk istirahat, langsung dilanjutkan pada mata pelajaran kedua.

 

Seorang siswi mencuci tangan sebelum masuk kelas.

Sebelum masuk ke lingkungan sekolah, Syakroni menyebutkan bahwa setiap anak akan dicek suhu tubuhnya. Setelah itu mencuci tangan di tempat yang telah disediakan. Baru setelah itu langsung menuju ke ruang kelas.

“Orang tua terlebih dulu menyetujui pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini, sampai saat ini hanya 2-3 orang tua siswa yang tidak setuju,” kata dia.

Kemudian dari pantauan Batamnews, pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SD 001 Belakang Padang juga berjalan lancar. Siswa juga dibagi dalam dua shift dan taat menjalankan protokol kesehatan yang telah dianjurkan.

“Anak-anak sudah patuh prokes, mereka tetap pakai masker, dan juga selalu diingatkan jaga jarak,” ujar Kepala SD 001 Belakang Padang, Nuraini.

Sementara itu, Camat Belakang Padang, Yudi Admaji mengatakan sampai sejauh ini hampir secara keseluruhan sekolah yang ada di Belakang Padang telah melaksanakan proses belajar mengajar secara tatap muka.

“Untuk tingkat TK jumlahnya ada 11, tingkat SD ada 15, dan tingkat SMP ada 8, ada satu sekolah yang belum karena komite belum tandatangani surat persetujuan, berhubung beliau masih sakit,” ujarnya.

Namun mayoritas para orangtua sudah menyatakan setuju untuk belajar tatap muka, bahkan orang tua yang sebelumnya yang tidak setuju setelah melihat pelaksanaan belajar dengan protkes ketat, akhirnya ikut menyetujui juga.

Untuk sementara ini, kata Yudi proses belajar tatap muka di wilayah hinterland akan dilaksanakan selama dua bulan untuk masa uji coba. Pihaknya berharap dalam selama dua bulan kedepan tidak ada klaster baru.  “Sesuai arahan dari Dinas Pendidikan, masa percobaan selama dua bulan,” kata dia.

Pihaknya dari kecamatan, Polsek dan Koramil akan turut memantau proses belajar mengajar tatap muka ini. Ketika pulang sekolah, anak-anak tidak dibiarkan berkerumun dan diimbau untuk langsung pulang ke rumah masing-masing.

“Nanti kami bersama-sama juga ikut pantau, kalau di sekolah ada majelis guru, di luar sekolah, kami yang pantau,” ucapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews