DLH Ungkap Asal Limbah Minyak Cemari Pesisir Batam

DLH Ungkap Asal Limbah Minyak Cemari Pesisir Batam

Pantai Nongsa tercemar limbah minyak hitam. (Foto: Margaretha/batamnews)

Batam - Asal muasal limbah minyak hitam yang mencemari pantai kawasan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau mulai terkuak.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, Herman Rozie mengatakan pencemaran itu berasal dari area alur kapal. Hal ini berdasarkan oleh modeling backtracking tumpahan minyak pada tanggal 3 Januari 2021. 

“Dari hasil modeling 3 hari ke belakang menunjukkan minyak berasal dari area alur kapal,” ujar Herman, Selasa (5/1/2021). 

Herman menjelaskan dari kejadian tumpahan minyak (oil spill) di sekitar pantai Nongsa dan Nuvasa Bay, maka kemudian dilakukan pengambilan sampel, Senin (4/1/2021). 

Untuk sementara waktu, diduga oil spill beradal dari kapal tenggelam di sekitar Pulau Putri, Nongsa. Namun menurutnya, hasil sementara itu perlu dibuktikan lagi. 

“Tim sudah bergerak ke Pulau Putri untuk mengambil sampel lanjutan, hari ini sedang gotong royong untuk pembersihan dan pengangkutan disposal limbah B3 oleh transporter ke pengelola di Kabil,” katanya. 

Ia melanjutkan pihaknya saat ini masih hanya mengambil sampel, agar nanti dicocokkan ketika ada kapal yang tertangkap. 

Dari tumpahan minyak tersebut, wilayah yang terdampak yaitu di Nuvasa Bay dan Nongsa pantai sepanjang 1 kilometer. 

“Tidak tebal, sudah berupa cairan karena tidak ada gumpalan,” jelasnya. 

Setiap tahun, Herman mengungkapkan selalu ada kegiatan pembuangan limbah, maka pihaknya kemudian melakukan pemetaan. Jika ditemukan oknum pembuangan limbah, selanjutnya mereka harus bertanggung jawab. 

“Banyak instansi yang terkait untuk membantu menangani persoalan tersebut, ada Bakamla, KPLP, seluruh yang berhubungan dengan laut,” katanya. 

Sebelumnya, Mayor Halilintar, Kepala Kantor SPKKL Teluk Mata Ikan menyampaikan limbah tersebut berasal dari kapal tanker yang terbalik.

“Tapi kami juga dari Bakamla tentunya akan memantau tumpahan minyak itu dari mana, dan kalau misalnya tumpahan itu berasal dari pelanggar seperti kapal-kapal yang memang sengaja membuang, baru kami tindak,” ucap Halilintar.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews