Analisis Kasus Pembunuhan Tingkat Tinggi di Batam

Setelah Anggi, Chintya, Nia, lalu ABG Mana Lagi?

Setelah Anggi, Chintya, Nia, lalu ABG Mana Lagi?

Dian Milenia semasa hidup (Foto: Facebook)

BATAMNEWS.CO.ID - Pelaku pembunuhan yang diduga disertai rudapaksa terhadap Dian Milenia Trisna Afiefa, siswi SMAN 1 Batam, belum tertangkap hingga detik ini. Pembunuhan anak baru gede (ABG) ini sudah yang ketiga, yang tak terungkap, dalam 4 bulan terakhir.

Nia, begitu Dian Milenia disapa, sudah dimakamkan Minggu malam, di Tempat Permakaman Umum (TPU) Sei Temiang. Pemakaman berlangsung khidmat dan diiringi ratusan orang warga Villa Mukakuning, Batam, dan kerabat keluarga Nia.

Nia ditemukan tewas di hutan dam Sei Ladi Sekupang, Batam, Minggu pagi (27/9/2015). Saat ditemukan, kondisi Nia cukup mengenaskan.

Ia menderita luka senjata tajam di perut dan leher. Selain itu, diduga kuat Nia juga mendapat perlakuan kekerasan seksual.

Hingga kini polisi masih belum membeberkan hasil autopsi yang dilakukan terhadap Nia sore kemarin.

tri chintya prasetya 

Tri Chintya Prasetya

Nia menghilang setelah pergi ke sekolah SMAN 1 Batam Sabtu pagi. Ia menggunakan baju training olah raga. Membawa tas.

Remaja yang baru berusia 16 tahun itu mengendarai seorang diri sepeda motor Beat warna orange. Setiap hari, Nia melintas di jalan raya Sei Temiang dari rumanya di Villa Mukakuning.

Menurut informasi, Nia dihentikan, seorang pria berbadan tegap, berkulit hitam, serta mengendarai sepeda motor Yamaha Mio J di depan Perumahan Delta Villa, Sei Harapan, Sekupang, Batam.

Pria tersebut berpura-pura sebagai seorang petugas kepolisian. Seorang saksi mata mengatakan, pria tersebut memang kerap beraksi di sekitar lokasi tersebut.

dian milenia 

Dian Milenia

“Kalau ada orang nggak jelas, pakai Mio J warga biru, jangan diladeni ya dek,” ujar Yulisaratih. Informasi tersebut beredar luas di saat keluarga Nia sibuk mencari remaja yang hobi karate tersebut.

Yulisa berpesan kepada seorang siswi SMAN 1 Batam, agar berhati-hati. “Teman adek (Nia) ada yang kena juga tadi, umumin aja,” ujar Yulisa dalam pesannya.

Sejak saat itu kabar Nia tak kunjung ada. Sore hari ibunda Nia, Isnah mulai gelisah. Kemudian selepas magrib, setelah Nia tak kunjung pulang, keluarga baru sibuk mencari.

Nia diketahui tak masuk sekolah. Padahal hari itu ada agenda penting di sekolah Nia. Yudi Kurnain, paman Nia, yang juga anggota DPRD Kota Batam, menghubungi batamnews.co.id, tengah malam.

“Ponakan saya Nia belum pulang hingga kini, dia pergi sekolah dari pagi tadi, ternyata tak masuk sekolah,” ujar Yudi dengan suara sedikit terbata-bata.

Hingga tengah malam, Nia tak ditemukan. Pagi hari, Minggu, Rino, anggota komunitas Rumah Pohon, tengah membersihkan hutan dam Sei Ladi dari sampah yang berserakan.

Ia kaget. Rino melihat sesosok mayat setengah tanpa busana di bawah pohon di jalan setapak bekas para pemancing melintas.

Setelah dicek ternyata mayat tersebut adalah Nia. Bocah yang dicari sejak sore hari. Saat itu seorang dari anggota Komunitas Rumah Pohon adalah seorang polisi.

“Biar saya tangani, yang lain silakan lanjut kegiatan,” ujar Rino menirukan omongan anggota polisi tersebut.

Malam harinya, anggota komunitas Rumah Pohon sempat bertemu dua anggota polisi di lokasi, mereka tengah mencari Nia.

Anggota komunitas sempat juga berpartisipasi mencari namun tak kunjung bertemu.

dian milenia 

Dian Milenia

Penemuan Nia itu membuat heboh. Ayah Nia, Bob Vages, yang turun ke lokasi kejadian setelah mendapat informasi dari batamnews.co.id, terpekik histeris setelah melihat sejumlah barang bukti di lokasi kejadian.

Belum lagi melihat anak kesayangannya, sulung dari tiga bersaudara, menjadi mayat. Tangis pun pecah.

Yudi Kurnain beserta istri juga tampak berduka yang mendalam. “Anakkuuuu,” ujar Bob Vages sembari meraung.

Polisi langsung mengamankan lokasi kejadian. Puluhan orang pun tampak penasaran menyaksikan penemuan mayat Nia tersebut.

Mayat Nia kemudian dievakuasi ke RS Otorita Batam yang kini berganti nama RS BP Batam. Nia diautopsi. Tim forensik membedah mayat untuk mengetahui penyebab kematian Nia.

Namun sayang, tim Forensik dari Mapolda Kepri ogah memberikan keterangan lebih rinci. Apalagi hasil forensik tersebut belum tentu akurat dan perlu penelitian lebih dalam.

Biasanya hasil autopsi baru bisa diumumkan dua minggu setelah autopsi.

dwi wana juli anggi 

Dwiwana Juli Anggi

Hingga kini polisi masih berupaya keras melacak pelaku pembunuhan Nia. Pekerjaan rumah polisi saat ini bejibun.

Sejumlah pembunuhan di Batam tak terungkap. Paling menonjol pembunuhan Dwiwana Juli Anggi, SPG BCS Mall, Juni lalu di Bukit Dangas Sekupang. Kemudian Agustus, pembunuhan Tri Chintya Prasetya, pengantin baru berusia 17 tahun, yang tewas di parit Hotel Vista batam, lalu pembunuhan dua PSK Bukit Senyum Lolitas dan Siska di sebuah hotel di Nagoya serta di rumah bordil di Bukit Senyum.

Kemudian ada lagi setahun sebelumnya, Ambo Maik, pemotong kayu ilegal, ditemukan tanpa kepala di hutan dam Duriangkang Tanjungpiayu, dan Sui Mui, agen Prudential Batam, yang tewas di perumahan Mitra Raya, serta masih ada beberapa lagi kasus lainnya.

Polisi harus bekerja keras mengungkap kasus yang sangat meresahkan tersebut. Tidak cukup dengan menggelar patroli setiap hari dan malam, namun mendidik para penyidik menjadi polisi yang jago dalam menyelidiki kasus menonjol, juga menjadi tugas berat.

Selain itu keterbukaan polisi terhadap perkembangan penyidikan, membuat kasus ini terus bergelayut dan menjadi pertanyaan warga. Banyak kelemahan jajaran kepolisian dalam mengungkap kasus per kasus membuat penyelidikan kian rumit.

Namun belajar dari pengalaman penanganan penyelidikan, setidaknya, polisi bisa bergerak cepat. Mencari pelaku hingga ke lubang tikus sekalipun.

Bila tak cekatan, bisa jadi pelaku pembunuhan yang terus menebar ancaman, mencari korban berikutnya.

Lalu siapa lagi nanti korbannya?

 

Penulis adalah Editor Batamnews.co.id, Erick S.

 

[snw]

 

Ikuti fan page Facebook BATAMNEWS.co.id dan Twitter @batamnewsonline. Temukan berita terbaru dan menarik. Kami terus berupaya menyajikan yang terbaik buat para pembaca.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews