Sepak Terjang Mohsen Fakhrizadeh, Ilmuwan Nuklir Iran yang Tewas Dibunuh

Sepak Terjang Mohsen Fakhrizadeh, Ilmuwan Nuklir Iran yang Tewas Dibunuh

Mohsen Fakhrizadeh. (Foto: reuters)

Batam - Ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh tewas di pinggiran Ibu Kota Teheran dua hari lalu. Bagi intelijen Barat dia dipandang sebagai sosok di balik program rahasia senjata nuklir Iran.

Iran selama ini membantah Fakhrizadeh terlibat dalam segala hal yang berkaitan dengan upaya pengayaan nuklir untuk pembuatan senjata nuklir.

Namun dia dikenal sebagai sosok yang kata PBB dan intelijen Amerika Serikat, orang yang menyusun program nuklir Iran yang tertunda pada 2003.


Siapa Fakhrizadeh sebenarnya?

Diansir dari laman Al Arabiya, Sabtu (28/11), para pejabat negara Barat dan para ahli meyakini Fakhrizadeh punya peran penting dalam merakit hulu ledak nuklir di balik program berkedok penggunaan nuklir untuk keperluan sipil.

Iran selama ini menyangkal soal pengembangan senjata nuklir.

Fakhrizadeh selalu dijaga ketat keamanannya dan tidak pernah diberi izin untuk menangani penyelidikan nuklir PBB. Dia sangat jarang terlihat di depan publik dan hanya sedikit orang di Iran yang tahu seperti apa wajahnya.

Dia juga selama ini menjadi satu-satunya ilmuwan Iran yang masuk dalam daftar penyelidikan akhir oleh Badan Energi Atom Internasional tentang program nuklir Iran dan untuk mengetahui apakah program nuklir Iran itu bertujuan untuk membuat senjata.

 

Sosok di balik program rahasia nuklir Iran

Lembaga pemantau PBB dalam laporannya menyebut dia mengawasi "program nuklir untuk mendukung sektor militer" dalam kerangka kerja yang disebut Rencana AMAD.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyebut dia sebagai sosok pejabat eksekutif Rencana AMAD, tokoh penting yang berperan mengembangkan teknologi dan kemampuan untuk membuat bom atom dan disebut-sebut dia masih punya peran dalam kegiatan semacam itu.

Israel juga menyebut Rencana AMAD adalah program nuklir Iran dan mereka sudah memiliki sejumlah informasi tentang aktivitas nuklir Iran.

Pada April 2018, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut Fakhrizadeh sebagai sosok di balik program rahasia nuklir Iran dan selama ini bertugas di bawah kedok program nuklir untuk sipil.

Netanyahu mengutip sejumlah dokumen yang diperoleh intelijen Israel tentang Fakhrizadeh yang menjadi ketua Rencana AMAD. Netanyahu mengatakan setelah AMAD ditutup, Fakhrizadeh tetap melanjutkan kerjanya di bawah Kementerian Pertahanan Iran untuk "proyek khusus".

 

Dikenal mantan PM Israel Ehud Olmert

Stasiun televisi Israel pada 2018 menampilkan tayangan wawancara dengan mantan PM Ehud Olmert yang menyebut dia sangat mengenal Fakhrizadeh dan dia bisa menjadi target.

Saya sangat mengenal Fakhrizadeh. Dia tidak tahu kalau saya sangat mengenalnya. Kalai saya bertemu dengannya di jalan, hampir pasti saya akan mengetahui itu dia," ujar Olmert kala itu.

Kementerian Pertahanan Iran menyebut Fakhirzadeh sebagai Kepala Organisasi Penelitian dan Inovasi. Dia juga diyakini sebagai anggota senior Garda Revolusi Iran.

IAEA sudah sejak lama ingin menanyai Fakhrizadeh terkait penyelidikan program nuklir Iran yang disebut-sebut sedang mengembangkan senjata nuklir.

Iran beberapa tahun lalu mengakui Fakhrizadeh sebagai anggota militer tapi tidak terlibat program nuklir, demikian ujar sumber diplomat yang mengetahui hal ini.

Fakhrizadeh juga diyakini sebagai orang yang terlibat dalam pengembangan rudal balistik Iran dan sumber di Iran mengatakan kepada Reuters, dia juga dianggap sebagai "bapak" dari program ini.


Brigadir Jenderal Garda Revolusi

Pada resolusi PBB 2007 tentang Iran, dia dinyatakan sebagai orang yang terlibat dalam kegiatan rudal nuklir dan balistik.

Pada Mei 2011 kelompok oposisi Dewan Perlawanan Nasional Iran (NCRI) mengeluarkan laporan yang memperlihatkan foto Fakhrizadeh berambut gelap dan penuh jenggot. Tapi sulit untuk memeriksa kebenaran foto itu.

NCRI mengatakan Fakhrozadeh lahir pada 1958 di Kota Qom dan dia pernah menjabat sebagai wakil menteri pertahanan serta seorang brigadir jenderal Agrda Revolusi. Dia juga mengepalai direktorat rekayasa nuklir dan mengajar di Universitas Imam Hussein.

Sumber petinggi Iran mengatakan kepada Reuters pada 2014, Fakhirzadeh adalah "aset dan ahli penting" yang berdedikasi terhadap kemajuan teknologi Iran dan didukung penuh oleh Pemimpin Spiritual Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei.

Sumber itu mengatakan Fakhrizadeh punya tiga paspor dan dia sering bepergian, termasuk ke Asia, untuk memperoleh informasi dari luar negeri. Sumber keamanan Barat mengatakan Iran sejak lama memperoleh bahan-bahan pembuatan nuklir dan mengetahui dinamika pasar gelap internasional. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews