Ratusan Pemulung Demo Kantor Sucofindo Batam, Ini Tuntutannya

Ratusan Pemulung Demo Kantor Sucofindo Batam, Ini Tuntutannya

Unjuk rasa ratusan pemulung di kantor Sucofindo cabang Batam. (Foto: Yude/batamnews)

Batam - Ratusan pemulung besi tua berunjuk rasa di depan kantor Sucofindo cabang Batam, Jalan Raden Patah kawasan Lubuk Baja pada Senin (27/7/2020) pagi. 

Protes disampaikan karena tidak adanya pengusaha yang membeli besi tua milik mereka akibat banyak kontainer tertahan di Pelabuhan Batu Ampar.

Ada sekitar satu jam para pemulung menggelar aksi protes di depan kantor Sucofindo tersebut. Hingga akhirnya perwakilan dari pemulung yang masuk untuk negosiasi dengan pihak Sucofindo keluar setelah mendapat penjelasan.

Penanggungjawab aksi protes, Lambok Pardede mengatakan, dia bersama rekan-rekan pemulung besi tua ini meminta kepada pihak Sucofindo memeriksa kontainer-kontainer yang tertahan di pelabuhan Batu Ampar, agar terkirim ke daerah tujuan.

“Kami sebagai pemulung, kalau barang dari pengusaha-pengusaha itu tidak bisa dikirim, mereka tidak mau beli besi skrap kami lagi. Jadi barang dari pemulung sudah nggak laku lagi, kan mereka nggak bisa kirim. Jadi dampaknya itu di situ,” ujar Lambok usai bertemu dengan pihak Sucofindo Batam.

Lambok menyebutkan, tidak adanya pengusaha yang membeli hasil mulung mereka ini sudah berlangsung selama satu bulan.

“Tadi kami sudah buat perjanjian, bahwa mereka akan bekerja. Mereka sangat baik merespon kami, besok mereka sudah langsung periksa,” kata Lambok.

Sementara itu, Kepala Sucofindo Cabang Batam, Ambar Prawidiyanto yang menerima perwakilan pemulung itu menjelaskan, pihaknya tidak pernah sama sekali untuk bermaksud menghambat investasi di Batam seperti yang disampaikan para pemulung. 

“Kami hanya ingin mematuhi peraturan dari pemerintah yang sudah ada dan karena ada importasi dari limbah non-B3 ini, maka kami punya waktu untuk bertanya kepada regulator, sehingga ini jelas,” kata Ambar.

Setelah mendapat kejelasan dari pemerintah itulah, pihaknya akan menjalankan tugasnya sebagaimana yang diterapkan oleh peraturan.

“Tadi sudah kami sampaikan ke perwakilan, bahwa kami akan laksanakan untuk pemeriksaan penimbangan besi skrap yang sudah berada di pelabuhan, karena mereka harus kami bantu juga,” ucapnya.

Ambar mengaku saat ini pihaknya sedang meminta ke asosiai untuk mendata berapa banyak besi skrap yang tertahan. 

“Kami sifatnya hanya menerima pengajuan dari mereka. Berapapun nanti akan kami pertimbangkan, yang penting itu sudah ada di pelabuhan,” ujar Ambar.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews