Polisi: Editor MetroTV Diduga Kuat Bunuh Diri

Polisi: Editor MetroTV Diduga Kuat Bunuh Diri

Mendiang Yodi Prabowo. (Foto: ist)

Jakarta - Kepolisian menyampaikan hasil pemeriksaan kasus tewasnya editor MetroTV Yodi Prabowo. Dari hasil pemeriksaan menunjukkan Yodi bunuh diri. 

Dilansir kumparan, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menyampaikan sejumlah fakta pendukung yang menguatkan Yodi Prabowo bunuh diri. 

Dari lokasi ditemukannya Yodi semua tertata rapi. Motor terparkir rapi, barang-barang tidak ada yang hilang, dan tidak ada ceceran darah dari motor parkir hingga ke lokasi ditemukannya jasad Yodi. 

Kemudian di TKP, ceceran darah dan rambut menunjukkan hanya ada darah Yodi. Termasuk di pisau yang ditemukan di tubuh korban. Di pisau juga hanya ditemukan sidik jari dan DNA Yodi. 

Tak hanya itu, polisi menelusuri dari mana pisau itu. Polisi menemukan pisau itu dibeli oleh Yodi di ACE Hardware. 

"Korban hanya 8 menit berada di sana. Datang, beli pisau, lalu ke kasir dan keluar," kata Ade, Sabtu (25/7/2020). 

Selain itu, polisi menemukan transaksi Yodi melakukan pemeriksaan di dokter kulit dan kelamin. Dari pemeriksaan, polisi juga menemukan Yodi positif amphetamine. 

"Apakah ada hubungannya penggunaan amphetamine dengan dugaan bunuh diri, ada. Untuk meningkatkan keberanian," tambah dia. 

Bukti pendukung lainnya, dari hasil pemeriksaan forensik, ada 4 luka di dada editor MetroTV Yodi Prabowo. Lukanya mulai dari yang paling luar hingga yang paling dalam. 

"Setiap bunuh diri ada percobaan. Dari forensik ada 4 luka. Itulah yang disebut luka percobaan," ucap dia. 

Perihal dugaan bunuh diri itu, ditegaskan kembali oleh Ade menutup konferensi persnya. 

"Dari beberapa faktor dan penjelasan, ahli, olah TKP, saksi, dan bukti petunjuk yang lain, maka penyidik perkesimpulan diduga kuat melakukan bunuh diri. Namun kami tetap akan membuka diri bila ada fakta yang lain dan sebagainya. tapi dari olah TKP, saksi, bukti pendukung, dan lain-lain, kami berkesimpulan diduga kuat melakukan bunuh diri," tegas Ade. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews