Pesawat Tempur Singapura Seenaknya Hilir Mudik di Bintan, Indonesia Kirim Nota Protes

Pesawat Tempur Singapura Seenaknya Hilir Mudik di Bintan, Indonesia Kirim Nota Protes

Ilustrasi pesawat tempur Singapura. (foto: irwan.net)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pesawat tempur milik Singapura sering melanggar batas udara Indonesia tanpa prosedur yang tepat. Indonesia pun menyampaikan keberatannya.

"Kemenkopolhukam sudah kirim surat (protes) ke Singapura," ujar Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna di Gedung DPR, Senayan, Jakpus, Senin (7/9/2015).

Saat dikonfirmasi apakah yang dimaksud adalah nota protes untuk Singapura, Agus membenarkan. Untuk nota protes sendiri, prosedurnya adalah TNI melaporkan kepada Kemenkopolhukam yang akan menindaklanjutinya dan kemudian nota protes akan disampaikan kepada negera terkait melalui Kementerian luar negeri

Agus pun membenarkan mengenai informasi sebelumnya yang menyebutkan pesawat Singapura masuk di wilayah udara Indonesia, yakni di ruang udara yang masuk dalam Provinsi Kepulauan Riau. Ia juga menegaskan bahwa perjanjian yang sebelumnya mengizinkan Singapura untuk berlatih pesawat tempur kini sudah tidak berlaku lagi

"Dia (Singapura) masuk wilayah kita dan kita usir. Dia komplain, kita jelaskan kalau dia yang salah karena perjanjiannya (sudah) tidak ada," jelas Agus

KSAU yang sempat bertugas sebagai atase di Singapura pun menyebut telah mengantisipasi agar Singapura Airforce tidak lagi nyelonong masuk ke wilayah kedaulatan NKRI. Agus juga telah menyiapkan kekuatan udara di wilayah Kepri. Disebutnya kini Singapura sudah tidak lagi berniat masuk.

"Sekarang kita simpan pesawat kita di sana. Kita pantau terus. Nggak ada (pelanggaran) lagi di sana," kata KSAU.

Sebelumnya, TNI Angkatan Udara mendeteksi, sering terjadi pelanggaran ruang udara yang dilakukan Singapura di utara pulau Bintan.

"Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) minggu lalu telah melakukan operasi di Batam. Operasi udara terus dilakukan oleh pesawat tempur TNI AU," kata Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) I Marsekal Madya TNI Agus Dwi Putranto, di Jakarta, Jumat (4/9/2015).

Pesawat tempur yang dikerahkan untuk melakukan operasi udara, kata Pangkoopsau I, bisa menggunakan pesawat yang berada di Lanud Roesmin Noerjadin, Pekanbaru dan Lanud Supadio, Pontianak. "Itu tergantung kebutuhan," katanya.

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews