Wali Kota Batam Longgarkan Patroli Penanganan Corona Demi Ekonomi

Wali Kota Batam Longgarkan Patroli Penanganan Corona Demi Ekonomi

Petugas gabungan saat menertibkan kerumunan warga di sebuah kawasan Batam. (Foto: dok. Batamnews)

Batam - Patroli penanganan Covid-19 di Kota Batam, Kepulauan Riau mulai dilonggarkan. Patroli dalam skala besar dihentikan terhitung sejak Selasa (30/6/2020).

Selama ini, patroli gabungan dalam skala besar tersebut dilakukan oleh aparat dari unsur TNI, Polri, Direktorat Pengamanan BP Batam dan Satpol PP Kota Batam. 

“Hari ini patroli skala besar dihentikan,” ujar Wali Kota Batam, HM Rudi saat menutup patroli gabungan skala besar di Engku Putri, Batam Centre. 

Pelonggaran patroli ini kata Rudi dilatarbelakangi oleh kondisi Batam yang sudah masuk zona kuning. Dari total pasien Covid-19, hanya tersisa 31 orang yang sedang menjalani perawatan. 

“Tiga orang dirawat di RSBP, dan 28 orang di Rumah Sakit Galang,” katanya. 

Sebagai gantinya patroli skala kecil akan tetap berjalan. Rudi menyebutkan patroli skala kecil ini terdiri dari unsur Ditpam BP Batam dan Satpol PP serta unsur Pemko Batam lainnya. 

“Nanti tugasnya mengajarkan untuk tetap menjaga jarak, memakai masker dan jaga kebersihan,” katanya. 

Patroli skala kecil ini tetap berjalan setiap hari, Rudi menegaskan tim ini akan bekerja selama dua atau tiga bulan ke depan. Jika tim sebelumnya fokus mengedukasi sambil penegakan disiplin, tim patroli saat ini tetap fokus dalam edukasi. 

“Jika tidak mau melaksanakan protokol kesehatan, maka selanjutnya akan ditegur,” kata dia. 

Dalam dua bulan ke depan kebijakan ini akan dievaluasi kembali. Jika masyarakat tidak melaksanakan protokol kesehatan, maka patroli skala besar akan digerakkan kembali. 

“Saya ingin Batam bisa menjadi zona hijau, sekarang masih kuning,” jelasnya. 

Ia menargetkan dua minggu ke depan tidak ada penambahan pasien positif Covid-19, dan pasien yang dirawat saat ini bisa seluruhnya dinyatakan sembuh. 

“Makanya saya sudah minta para direktur rumah sakit untuk fokus penyembuhan mereka, termasuk juga kontrol gizi bagi pasien,” kata dia. 

Dengan demikian zona hijau bisa segera terealisasi, dan lalu lintas manusia antar negara bisa kembali dibuka. Karena permintaan negara tetangga, lalu lintas tersebut bisa dibuka jika Batam sudah masuk zona hijau. 

“Tidak bisa berlama-lama lagi, ekonomi harus bangkit,” katanya. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews